Blitar (beritajatim.com) – Jenazah Aresty Gunar Tinarga istri dari pegawai pajak Manokwari, Amri Hidayat akan dimakamkan di Kota Blitar. Diperkirakan jenazah Aresty akan tiba di rumah duka pada petang hari ini.
Selanjutnya, jenazah Aresty akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum kelurahan Gedog Kota Blitar. Sejumlah persiapan untuk prosesi pemakaman korban mutilasi tersebut pun kini tengah dilakukan.
“Perkiraan jam 1 terus serah terima di Juanda Surabaya. Nanti langsung mampir ke rumah sebentar dan akan langsung dimakamkan,” ungkap Supriono, paman korban pada Rabu (12/11/2025).
Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Aresty Gunar Tinarga di Kota Blitar, Jawa Timur. Aresty, yang merupakan istri dari Amri Hidayat, Kepala Seksi (Kasi) Penjaminan Kualitas Data (PKD) KPP Pratama Manokwari, dilaporkan meninggal dunia secara tragis di Papua Barat.
Kabar kematian Aresty Gunar Tinarga mengejutkan pihak keluarga karena ia tidak hanya menjadi korban perampokan, tetapi juga tewas dengan cara yang sangat mengenaskan akibat mutilasi. Jasad istri Pegawai Pajak Manokwari itu ditemukan di dalam septic tank.
Supriono, paman korban, menyatakan bahwa pihak keluarga di Blitar sangat syok dan tidak pernah menyangka nasib Aresty akan berakhir tragis seperti itu.
“Saya tidak kuat untuk menceritakan peristiwa ponakan saya, kami syok, kenapa pelaku tega seperti itu,” imbuhnya.
Amri dan istri sebenarnya baru saja pindah ke Manokwari pada Agustus 2025 kemarin. Diketahui pada saat kejadian Amri dan sang istri sedang merenovasi dapur.
Ia pun kemudian menggunakan jasa tukang yang ternyata justru menjadi pelaku perampokan dan mutilasi. Pihak keluarga yang ada di Blitar pun tak menyangka bahwa para tukang tersebut tega menghabisi nyawa Aresty.
“Sama-sama orang Jawanya kok ya tega, kami berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Kini, pihak keluarga di Blitar hanya bisa berharap pada proses penegakan hukum. Mereka menuntut agar para pelaku biadab tersebut dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka.
“Pihak keluarga berharap para pelaku perampokan dan mutilasi ini bisa dijatuhi hukuman seberat-beratnya,” tandas Supriono. [owi/beq]
