Nilai Dagang Indonesia-Australia Capai US$15 Miliar, Rosan: Masih Bisa Ditingkatkan

Nilai Dagang Indonesia-Australia Capai US Miliar, Rosan: Masih Bisa Ditingkatkan

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyampaikan bahwa nilai perdagangan Indonesia dan Australia saat ini mencapai sekitar US$15 miliar.

Kendati demikian, CEO Danantara itu pun juga menilai potensi kerja sama ekonomi kedua negara masih bisa ditingkatkan, terutama di sektor investasi dan hilirisasi.

“Ini adalah kunjungan balasan dalam rangka kita memperkuat baik itu di dalam kapasitasnya hubungan investasi, perdagangan, dan hubungan bilateral komprehensif lainnya karena kita sudah mempunyai Indonesia-Australia CEPA sejak 2020,” ujar Rosan Roeslani saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam agenda kunjungan resmi di Sydney, Australia, Rabu (12/11/2025).

Rosan menjelaskan, total nilai perdagangan kedua negara saat ini masih menunjukkan defisit bagi Indonesia.

“Kita masih mengalami total perdagangan kita itu kurang lebih US$15 juta. Yang mana kita memang masih mengalami defisit kurang lebih hampir US$9 juta. Tapi dengan jasa yang ada itu sebenarnya ter-offset,” katanya.

Dia mencontohkan, kontribusi sektor jasa terlihat dari tingginya jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia.

“Turis dari Australia yang ke Indonesia khususnya ke Bali itu kurang lebih hampir mencapai 2 juta orang. Nah itu juga hal yang sangat positif tapi kita harapkan juga tidak hanya ke Bali tapi juga ke daerah-daerah lain, Labuan Bajo dan lain-lain,” ucap Rosan.

Selain sektor pariwisata, Rosan menyebut ada peningkatan minat investasi dari perusahaan Australia di berbagai bidang.

“Kebetulan saya baru mendarat dan langsung bertemu dengan 5 perusahaan hari ini. Yang dimana mereka berinvestasi baik di bidang rumah sakit, satu di bidang RS dan dua di bidang hilirisasi. Dua di bidang hilirisasi mereka sudah investasi di Indonesia dan ingin melakukan ekspansi. Itu juga akan kita fasilitasi dan juga untuk agriculture di bidang sapi,” jelasnya.

Rosan menambahkan, dalam waktu dekat akan ada investasi besar yang berkaitan dengan Danantara dan berbasis di Australia.

“Memang ada satu investasi kita yang mungkin Danantara yang cukup besar yang base-nya di sini akan kita [kejar] dalam waktu sangat-sangat dekat ini,” tandas Rosan.