Simak Tantangan & Peluang Sektor Pariwisata hingga Akhir 2025

Simak Tantangan & Peluang Sektor Pariwisata hingga Akhir 2025

Bisnis.com, JAKARTA — Office of Chief Economist (OCE) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengungkapkan sejumlah tantangan kinerja sektor pariwisata hingga akhir 2025, terutama dari aspek kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga okupansi hotel bintang.

OCE Mandiri memperkirakan kunjungan wisman pada 2025 dapat mencapai 16 juta kunjungan atau tumbuh 15,5% secara tahunan (year-on-year/YoY), sedangkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel secara rata-rata nasional diprediksi mencapai 49,12%.

Namun demikian, relokasi anggaran rapat dan perjalanan dinas dinilai masih akan berpengaruh terutama terhadap dua indikator kinerja pariwisata tersebut.

“Kami melihat kinerja sektor pariwisata pada 2025 akan dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama dari pemangkasan anggaran rapat dan perjalanan dinas, meskipun sudah diberikan relaksasi agar kegiatan rapat dan perjalanan dinas pemerintah tidak dilakukan secara berlebihan,” tulis OCE Mandiri dalam publikasi telaah, dikutip pada Sabtu (8/11/2025).

Lebih lanjut, pemotongan anggaran belanja rapat dan perjalanan dinas tersebut dinilai sebagai salah satu faktor risiko dari sisi domestik, karena dapat menurunkan kuantitas kegiatan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE).

Sementara itu, faktor risiko dari sisi global adalah ketidakpastian ekonomi akibat konflik geopolitik dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China dan negara-negara lain. Kondisi ini dipandang dapat menekan pertumbuhan ekonomi global, sehingga wisatawan lebih memilih mengalokasikan uangnya untuk berjaga-jaga. 

Namun demikian, OCE Mandiri melihat bahwa katalis positif yang dapat mendorong kinerja pariwisata pada penghujung 2025 adalah periode libur akhir tahun.

“Periode libur sekolah pada Juni-Juli, liburan musim panas untuk wisatawan mancanegara pada bulan Juli–Agustus, dan juga libur cuti bersama telah meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara yang berdampak pada meningkatnya occupancy rate,” terang OCE Mandiri.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan jumlah kunjungan wisman pada September 2025 sebesar 9,04% secara tahunan menjadi 1,39 juta kunjungan. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan bahwa secara kumulatif atau pada periode Januari hingga September 2025, jumlah kunjungan wisman mencapai 11,43 juta kunjungan atau meningkat sebesar 10,22%. 

“Kunjungan wisman melalui pintu masuk utama, sebanyak 1.219.156 kunjungan, melalui pintu masuk perbatasan sebanyak 175.754 kunjungan. Dengan demikian, secara total kunjungan wisman ada sebanyak 1,39 juta,” kata Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/11/2025).  

Sementara itu, TPK hotel klasifikasi bintang mengalami penurunan secara bulanan yaitu sebesar 0,35% poin, sedangkan secara tahunan juga turun sebesar 4,52% poin.