Korban Ledakan di SMAN 72 Alami Gangguan Pendengaran, tapi Tidak Permanen

Korban Ledakan di SMAN 72 Alami Gangguan Pendengaran, tapi Tidak Permanen

Korban Ledakan di SMAN 72 Alami Gangguan Pendengaran, tapi Tidak Permanen
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, korban ledakan SMAN 72 banyak yang mengalami gangguan pendengaran.
Hal ini disampaikan oleh
Gus Ipul
saat menyambangi para korban yang dirawat di
RS Yarsi
, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025).
“Yang ada di sini tadi yang sudah ada di kamar perawatan memang rata-rata keluhannya adalah (sakit) telinga,” kata Gus Ipul.
Meskipun mengalami
gangguan pendengaran
, Gus Ipul menyebut para korban masih bisa berkomunikasi saat ditanyakan.
“Tetapi bisa diajak dialog, bisa diajak dialog dan mudah-mudahan lah bisa pulih,” ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Medis RS Yarsi Muhammadi mengatakan, para korban sempat mengalami istilah
hearing loss
atau pengurangan kemampuan pendengaran saat pertama kali dibawa ke RS.
Para korban yang mengalami gangguan pendengaran ini akan didiagnosis lebih lanjut oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
“Itu akan di-
review
nanti untuk melihat seberapa berat kondisi gangguan pendengarannya,” ucap dia.
Namun, dia memastikan, meski terjadi penurunan kemampuan pendengaran, para korban tidak sampai menjadi tuna rungu.
“Secara umum jatuh ke tuna rungu rasanya enggak ya,” tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di area SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.
Ledakan itu terjadi saat berlangsungnya shalat Jumat di masjid yang berada di area sekolah.
Belum diketahui secara pasti penyebab ledakan itu.
Sebanyak 55 korban sudah dilarikan ke RS Islam Jakarta dan RS Yarsi untuk mendapatkan tindakan medis.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.