Eks Manager Layangkan Gugatan ke Guns N’ Roses karena Permasalahan Buku Memoar

Eks Manager Layangkan Gugatan ke Guns N’ Roses karena Permasalahan Buku Memoar

JAKARTA – Eks manajer Guns N’ Roses (GNR), Alan Niven, melayangkan gugatan terhadap band rock tersebut karena dinilai berupaya menghalangi perilisan buku memoarnya.

Konflik panas ini sekaligus menyingkap kembali perseteruan lama Niven dengan frontman Axl Rose yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Adapun, memoar bertajuk “Sound N’ Fury: Rock ‘N’ Roll Stories” mulanya dijadwalkan terbit pada Juli 2025, kemudian diundur ke September. Penundaan itu muncul di tengah santernya rumor bahwa tim hukum yang mewakili Axl Rose tengah berupaya keras memblokir penyebaran buku tersebut.

Kini, tanggal rilisnya kembali digeser ke Maret tahun depan, meskipun buku tersebut tetap tersedia untuk dipesan secara daring.

Dokumen hukum yang berkaitan dengan gugatan Niven melaporkan bahwa pihak Guns N’ Roses berpegangan pada klausul kerahasiaan yang diklaim ada dalam perjanjian pembelian (buyout agreement) tahun 1991.

Mereka diduga berusaha menghentikan publikasi buku tersebut melalui ancaman berulang kali terhadap Niven dan kontak dengan penerbit ECW.

Adapun, gugatan ini diajukan di Pengadilan Distrik Arizona pada 3 November, dengan ribuan salinan buku yang sudah dicetak kini teronggok tak tersentuh di gudang akibat intervensi GNR.

Niven menanggapi serangan balik itu dengan argumen telak. Ia menegaskan perjanjian penyelesaian itu dibentuk agar GNR dapat membeli hak komisi abadi darinya.

“Perjanjian itu tidak dirancang untuk menjadi NDA [perjanjian non-disclosure/kerahasiaan],” kata Niven, dikutip NME, Kamis, 6 November.

Lebih jauh, ia menyebut perjanjian yang menjadi inti permasalahan tersebut tidak ditandatangani oleh seluruh anggota band. Walau para personel lain seperti Slash, Izzy Stradlin, dan Duff McKagan telah menandatangani, Niven mengklaim Axl Rose tidak membubuhkan tanda tangannya.

Sebagai tambahan, ketegangan antara Niven dan Axl Rose sudah berakar sejak awal 1990-an. Perselisihan tersebut bermula pada tahun 1991, ketika sang vokalis dilaporkan menolak melanjutkan pengerjaan album “Use Your Illusion” jika Niven tetap menjabat sebagai manajer band. Keduanya kemudian berpisah jalan dan mencapai perjanjian penyelesaian.

Dalam wawancara dengan majalah Classic Rock, Niven menuduh vokalis tersebut telah melanggar persyaratan perjanjian tersebut pada tahun 1991. Menariknya, Niven mengungkapkan bahwa dukungan justru datang dari personel band lainnya.

“Slash mengirim email kepada saya bahwa saya harus meluruskan catatan dan jelas bahwa saya diizinkan untuk mengatakan apa pun yang saya inginkan,” ujar Niven. “Dia juga, dalam email, secara konsisten mendorong saya untuk menyelesaikan buku itu.”