JAKARTA – Pria bisa terkena infeksi dari darah haid. Infeksi menular seksual (IMS) dapat menular melalui cairan tubuh, termasuk darah menstruasi saat berhubungan seksual.
Salah satu cara untuk mencegah IMS adalah dengan melakukan tes kesehatan. Selama menstruasi, Anda tetap bisa melakukan tes darah, tes urin, atau tes swab.
Pria bisa terkena IMS dari darah haid. Saat menstruasi, serviks (leher rahim) terbuka sedikit untuk memungkinkan darah keluar dari rahim.
“Ketika ini terjadi, bakteri dan virus bisa masuk ke serviks bagian atas dan rongga rahim, atau keluar dari sana,” ujar Dr. Mary L. Rosser, seorang OB-GYN dari Universitas Columbia, dikutip dari laman Health.
Biasanya pH vagina berada di kisaran 3,8–5,0, namun saat menstruasi, vagina menjadi kurang asam dan lebih basa. Perubahan ini membuat bakteri dan virus lebih mudah bertahan hidup.
Kadar pH vagina yang lebih tinggi juga terkait dengan beberapa IMS, seperti bacterial vaginosis (infeksi bakteri pada vagina), chlamydia, gonore, dan trikomoniasis.
Chlamydia dan gonore bisa lebih berbahaya saat menstruasi. Jika infeksi ini menyebar melewati serviks, dapat berkembang menjadi penyakit radang panggul (PID), yaitu infeksi lebih serius pada organ reproduksi wanita.
Cara Mencegah Infeksi Saat Berhubungan Seksual Selama Menstruasi
IMS ditularkan melalui cairan tubuh dari hubungan anal, oral, maupun vagina. Beberapa infeksi juga bisa menyebar melalui kontak kulit langsung. Beberapa langkah untuk mencegah IMS dari darah haid antara lain:
– Mengurangi jumlah pasangan seksual.
– Rutin melakukan tes IMS jika aktif secara seksual.
– Melakukan vaksinasi seperti hepatitis dan HPV.
– Menggunakan kondom.
Gejala Infeksi yang Perlu Diperhatikan
Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala infeksi menular seksual (IMS). Namun bagi sebagian lainnya, infeksi bisa menimbulkan berbagai tanda yang perlu diwaspadai, seperti nyeri perut, keluarnya cairan atau bau tidak normal dari penis atau vagina, munculnya luka atau lepuh, serta demam.
Gejala lain yang mungkin muncul termasuk sering atau nyeri saat buang air kecil, adanya luka atau kutil pada alat kelamin, rasa gatal, nyeri atau pendarahan pada area rektal, serta kemerahan pada kulit di sekitar organ genital.
Anda tidak perlu menunggu menstruasi selesai untuk melakukan tes IMS. Darah haid tidak memengaruhi akurasi tes. Tes IMS dapat dilakukan melalui darah, urin, atau swab area yang dicurigai terinfeksi.
