Kebijakan moneter longgar dari bank sentral utama dunia, termasuk The Fed, diyakini akan memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai (safe haven). Ibrahim menjelaskan, setiap kali bank sentral menurunkan suku bunga, arus investasi cenderung beralih dari dolar ke emas.
Ia juga menyoroti bahwa pelemahan indeks dolar AS, yang kini berada di level 99,746, menjadi faktor tambahan yang mendorong penguatan harga emas. Level psikologis dolar di bawah 100 menunjukkan tekanan yang signifikan, dan hal ini membuat emas lebih kompetitif bagi investor global yang memegang mata uang lain.
“Terus kalau kita lihat untuk indeks dolar sendiri ya saat ini ditransaksikan di 99,746. Support pertama itu adalah di 99,400. Support kedua di 98,900. Kemudian resisten pertama di 100,030. Kemudian resisten kedua di 100,500,” ujarnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4826292/original/095830100_1715176226-fotor-ai-20240508204955.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)