Bojonegoro (beritajatim.com) – Dalam sepekan pada minggu keempat Oktober 2025, Bojonegoro menjadi panggung fenomena alam menegangkan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban mencatat 6.131 sambaran petir terjadi di wilayah setempat.
“Kondisi peralihan musim seperti ini sering ditandai dengan cuaca ekstrem dan sulit diprediksi, termasuk hujan lebat disertai kilat dan angin kencang,” tulis BMKG dalam unggahan resmi media sosialnya.
BMKG juga membagikan panduan keselamatan yang wajib diperhatikan masyarakat untuk menghindari risiko fatal akibat sambaran petir. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Segera cari bangunan kokoh
Saat mendengar guntur, segera berlindung di gedung atau mobil.
2. Tinggalkan kolam renang
Air merupakan penghantar listrik kuat—segeralah keluar dari kolam.
3. Hindari berteduh di bawah pohon
Pohon yang tersambar dapat menghantarkan listrik ke tubuh.
4. Jauhi struktur tinggi
Seperti tiang listrik, menara, dan lampu jalan.
5. Hindari area terbuka
Seperti sawah dan lapangan. Cari tempat yang lebih rendah dan aman.
6. Pengendara motor berhenti dan berlindung
Menepi dan masuk bangunan terdekat, jangan terus berkendara.
7. Jaga jarak saat berteduh berkelompok
Mengurangi risiko arus listrik merambat jika ada yang tersambar.
8. Gunakan posisi “petir” saat darurat
Berdiri dengan kedua kaki rapat atau satu kaki terangkat untuk meminimalkan aliran listrik jika petir menyambar tanah sekitar.
BMKG juga mengingatkan agar mematikan perangkat komunikasi saat terjadi badai petir, karena sinyal dapat menarik muatan listrik. [lus/kun]
