Fakta Mencengangkan Bioma Hutan Hujan Tropis yang Jarang Diketahui

Fakta Mencengangkan Bioma Hutan Hujan Tropis yang Jarang Diketahui

YOGYAKARTA – Bioma hutan hujan tropis menyimpan rahasia luar biasa yang jarang diketahui banyak orang. Ekosistem ini menampung lebih dari 50% spesies di dunia, meski hanya menutupi 6% permukaan Bumi.

Keberadaannya mengatur iklim global dan menghasilkan 20% oksigen yang kita hirup setiap hari. Namun sayangnya, setiap menitnya kawasan seluas 40 lapangan sepak bola hilang dari muka Bumi.

Di balik kelebatannya, hutan hujan tropis menyimpan fakta mencengangkan yang akan mengubah cara pandang Anda terhadap pentingnya menjaga ekosistem ini untuk kelangsungan hidup manusia.

Dilansir VOI dari The Earth Observatory NASA dan Let’s Talk Science, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai hutan hujan tropis:

Pengertian Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma hutan hujan tropis adalah wilayah daratan luas yang diklasifikasikan berdasarkan tumbuhan dan hewan yang hidup di dalamnya. Bioma ini terletak di zona khatulistiwa, meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Asia, Indonesia, dan Australia.

Hutan hujan tropis memiliki suhu hangat dan kelembaban tinggi sepanjang tahun. Curah hujan mencapai 1,5 hingga 4 meter per tahun, menciptakan habitat ideal bagi keanekaragaman hayati.

Bioma ini tersusun dari banyak ekosistem yang saling berinteraksi. Karakteristiknya ditentukan oleh iklim, terutama suhu dan curah hujan, yang menjadikannya salah satu bioma paling beragam di Bumi.

Ciri-Ciri Khas

Hutan hujan tropis memiliki ciri khas berupa suhu hangat konstan dan kelembaban sangat tinggi. Curah hujan mencapai 1,5-4 meter per tahun, menciptakan kondisi basah sepanjang waktu.

Selain itu, vegetasi tumbuh sangat lebat dan rapat dengan struktur berlapis. Lapisan teratas atau kanopi dibentuk oleh pohon-pohon raksasa setinggi 75 meter yang cabang dan daunnya saling tumpang tindih.

Kanopi ini menghalangi sinar matahari sehingga hanya 2% cahaya yang mencapai lantai hutan. Lapisan tengah (understory) terdiri dari tumbuhan merambat, pohon kecil, pakis, dan palem.

Kemudian ada lantai hutan yang tertutup daun basah dan serasah yang cepat terurai. Meski tanah miskin nutrisi, vegetasi tetap subur karena dekomposisi cepat mengembalikan nutrisi ke tanah.

Flora dan Fauna

Flora hutan hujan tropis sangat beragam. Pohon-pohon besar membentuk kanopi rapat, sementara tumbuhan merambat berkayu memanjat ke atas mencari sinar matahari.

Kemudian pada lapisan tengah hutan akan ditumbuhi pakis, palem, dan tanaman hias populer yang telah beradaptasi dengan cahaya minim. Lantai hutan memiliki sedikit tumbuhan karena minimnya sinar matahari.

Fauna di hutan hujan tropis juga sangat beragam, dengan separuh spesies terestrial Bumi hidup di bioma ini. Serangga mendominasi, seperti kupu-kupu morpho biru yang hidup di hutan Amerika Latin.

Selain itu, juga banyak amfibi dan serangga berwarna cerah menandakan mereka beracun karena menyerap toksin dari tumbuhan, seperti katak panah beracun biru.

Mamalia seperti jaguar, harimau, dan babi hutan berburu di lantai hutan dengan kamuflase berbulu bermotif. Monyet, lemur, dan kukang tinggal di kanopi untuk menghindari predator, memakan buah, bunga, kulit pohon, dan getah.

Manfaat dan Fungsi Ekologis

Hutan hujan tropis berfungsi sebagai penyerap karbon (carbon sink) penting yang memperlambat perubahan iklim.

Melalui fotosintesis, tumbuhan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Bioma ini juga menjadi sumber obat-obatan penting, termasuk obat kanker, serta bahan produk kecantikan dan makanan.

Lantaran keanekaragaman hayati hutan hujan tropis yang tinggi menjadikannya habitat krusial bagi separuh spesies terestrial di dunia. Fungsi ekologisnya vital untuk keseimbangan iklim global dan menyediakan sumber daya alam yang belum sepenuhnya dieksplorasi untuk kepentingan manusia.

Ancaman dan Upaya Konservasi

Deforestasi merupakan ancaman terbesar bagi hutan hujan tropis. Penebangan pohon untuk kayu dan pembakaran lahan untuk pertanian merusak ekosistem secara permanen.

Laporan 2022 menunjukkan 13,2% hutan Amazon telah hilang, mendekati titik kritis 25% yang bisa mengubahnya menjadi habitat kering.

Baca juga artikel yang membahas Yuk Cari Tahu Apa Itu Deforestasi, Berdampak Positif atau Negatif?

Di Malaysia, ribuan hektar hutan ditebang untuk perkebunan kelapa sawit penghasil minyak sawit, mengancam orangutan dan spesies lain. Upaya konservasi meliputi perlindungan pemerintah, pengembangan metode pertanian berkelanjutan, dan reklamasi dengan penanaman kembali pohon di area yang telah dibuka.

Selain itu, kerusakan tanah pada bioma hutan hujan tropis sering membuat hutan sulit tumbuh kembali, menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati selamanya.