Akankah PM Kanada Penuhi Undangan Xi Jinping Tahun Baruan di China?

Akankah PM Kanada Penuhi Undangan Xi Jinping Tahun Baruan di China?

JAKARTA – Kanada dan China pada Jumat 31 Oktober mengadakan pembicaraan formal pertama antar pemimpin kedua negara sejak terakhir berlangsung pada 2017. 

Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney pada Sabtu 1 November mengungkapkan pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di sela KTT APEC 2025 di Korea Selatan itu sebagai “titik balik” dalam hubungan bilateral kedua negara.

“Kami sekarang telah membuka jalan ke depan untuk mengatasi masalah-masalah terkini,” kata Carney merujuk pada China kepada para wartawan di kota Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu waktu setempat, dikutip dari AFP.

“Diskusi kami secara keseluruhan konstruktif,” tambahnya.

Carney mengatakan saat bertemu dengan Xi Jinping mendapat undangan untuk berkunjung ke China dalam momen “tahun baruan”.

Menurut Carney, yang terpenting dari itu semua adalah tindaklanjut dari pertemuan sehingga hubungan Kanada-China semakin kuat, terutama dalam kerja sama dan pertumbuhan ekonomi. 

“Saya mengarahkan para menteri dan pejabat kami untuk bekerja sama guna menemukan solusi atas tantangan-tantangan saat ini dan untuk mengidentifikasi area-area untuk kerja sama dan pertumbuhan,” ujarnya.

Kanada dan China diketahui sama-sama terperangkap dalam sanksi tarif Pemerintahan Presiden AS Donald Trump. 

Untuk Kanada, Trump bersikap keras. Pada Agustus 2025, Trump menetapkan tarif 35 persen terhadap produk-produk dari Kanada yang tidak terkait dengan Perjanjian Amerika Serikat–Meksiko–Kanada (USMCA). 

Selain itu, untuk tarif sektor baja dan aluminium Trump memberlakukan tarif sebesar 50 persen untuk Kanada membuat perekonomian negara tersebut terdampak.

Pada Sabtu 25 Oktober, Trump kembali mengumumkan kenaikan tarif barang-barang Kanada sebesar 10 persen dengan pembatalan seluruh negosiasi perdagangan menyusul iklan menyentil Pemerintah AS yang disiarkan di Otario, Kanada.