JAKARTA – Sejumlah ruas jalan di wilayah Jakarta Utara digenangi banjir saat terjadi hujan deras yang melanda wilayah Jakarta Utara dan sekitarnya pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Dari pantauan VOI, genangan banjir terjadi di sepanjang Jalan Ketel, Pademangan hingga ruas Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Genangan tersebut berketinggian sekitar 30 hingga 40 sentimeter. Kontur jalan yang tidak rata di Jalan Ketel dan Jalan RE Martadinata dengan kemiringan di bagian kiri, membuat sejumlah kendaraan terjebak banjir.
Rata-rata, kendaraan roda dua yang melintas di sisi jalan lajur kiri di Jalan RE Martadinata alami mogok lantaran genangan air masuk ke area mesin motornya.
Sejumlah motor yang mogok terpaksa didorong oleh pengendara ke tempat yang jauh dari genangan air. Para pengendara motor yang mogok mengangkat kendaraannya keatas trotoar untuk dikeringkan sementara.
Selain itu, genangan banjir juga terdapat di seputaran Terminal Tanjung Priok dan depan Stasiun Tanjung Priok. Beberapa motor yang dikendarai oleh ojek online juga alami mogok.
Mereka terpaksa menepikan kendaraannya ke tempat yang lebih tinggi jauh dari genangan air dengan cara di dorong.
Sutanto, salah satu pengemudi ojek online (ojol) yang alami mogok terlihat kesulitan saat berusaha menghidupkan mesin motornya.
Ia mengaku terjebak banjir di depan terminal Tanjung Priok saat mengantar penumpang.
“Kena banjir, banjir pak disitu, depan Terminal Tanjung Priok. Ketinggian sedengkul. Air masuk ke mesin motor jadi mogok,” kata pria asal Jawa Tengah itu kepada VOI, Jumat, 31 Oktober, malam.
Sutanto mengaku, motornya mogok ketika tengah membonceng penumpang. Namun karena motornya tiba-tiba alami mati mesin, penumpang yang diantarnya terpaksa turun.
“Saya ngojek tadi bawa penumpang, akibatnya penumpang jadi turun disitu karena motor saya mogok. Tapi tetap bayar. Iya lagi ojek, ojek,” ujarnya.
Sutanto berharap, Pemkot Jakarta Utara serius dalam melakukan upaya normalisasi saluran dan perbaikan drainase sehingga wilayah Jakarta Utara tidak menjadi langganan banjir saat musim hujan.
“Ya harapannya biar tidak banjir saja, karena saya yang dirugikan kan kalo banjir. Masyarakat juga yang rugi, bukan pejabat,” keluhnya
