Bondowoso (beritajatim.com) – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden RI, Prabowo Subianto, kini menunjukkan dampak ganda di Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.
Tidak hanya ribuan siswa mendapatkan asupan gizi seimbang, tetapi puluhan warga lokal juga memperoleh pekerjaan baru.
SPPG Pujer, sebagai ujung tombak pelaksanaan program nasional ini, berhasil menjangkau 3.572 siswa dari lima desa — Desa Mangli, Maskuning Wetan, Maskuning Kulon, Randu Cangkring, dan Kejahan.
Program ini mencakup semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA/MA, baik sekolah negeri maupun swasta.
Kepala SPPG Pujer, Dila Mufilda, menjelaskan bahwa pelaksanaan program menekankan kualitas bahan baku, kebersihan penyajian makanan, serta kepatuhan terhadap standar gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN).
“Setiap menu yang kami sajikan diproses secara higienis dan memenuhi standar gizi yang ditetapkan. Anak-anak tidak hanya kenyang, tetapi juga sehat dan bergizi seimbang,” kata Dila, Kamis (30/10/2025).
Selain fokus pada gizi siswa, program MBG juga membuka lapangan kerja bagi warga lokal, terutama ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan tetap.
Saat ini, 49 warga setempat dipekerjakan di dapur SPPG Pujer, mulai dari petugas dapur, tenaga kebersihan, hingga petugas distribusi makanan.
Salah satunya Ulfiyah, ibu rumah tangga asal Desa Mangli, yang kini bertugas sebagai petugas kebersihan dapur. Ia mengaku sangat bersyukur bisa ikut terlibat dalam program ini.
“Awalnya saya pengangguran. Alhamdulillah setelah adanya program MBG ini, saya bisa bekerja dan membantu ekonomi keluarga. Penghasilan saya meringankan beban suami,” ujar Ulfiyah.
Selain penghasilan, Ulfi mengaku mendapat pengalaman dan pengetahuan baru tentang higienitas dapur dan cara memasak makanan bergizi.
Ia juga menambah jaringan sosial dan rasa percaya diri karena bisa berkontribusi dalam program nasional.
Dila Mufilda menegaskan bahwa perekrutan tenaga kerja diprioritaskan bagi warga lokal sesuai arahan BGN.
“Tujuannya agar program ini tidak hanya menyehatkan anak, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar,” katanya.
Dapur SPPG Pujer kini terbagi menjadi tujuh tim kerja utama yang menangani seluruh proses operasional harian, mulai persiapan bahan, pengolahan, pemorsian, distribusi, pencucian ompreng, hingga kebersihan dan keamanan dapur.
“Setiap tim bekerja sesuai SOP agar makanan aman, bergizi, dan tepat waktu sampai ke sekolah,” ujar Dila.
Keberhasilan program MBG di Pujer tidak lepas dari sinergi dengan pemerintah daerah, tenaga kesehatan, pihak sekolah, dan partisipasi aktif masyarakat.
Dila berharap program ini terus berlanjut, sehingga semakin banyak anak di Bondowoso bisa merasakan manfaatnya.
“Anak sehat, cerdas, dan bergizi adalah investasi bangsa. Kami ingin program ini terus membuka peluang kerja bagi warga lokal sambil meningkatkan kesehatan generasi muda,” pungkasnya. (awi/ian)
