Atap Rumah Joglo Klasik di Ponorogo Hancur Disambar Petir

Atap Rumah Joglo Klasik di Ponorogo Hancur Disambar Petir

Ponorogo (beritajatim.com) – Musim penghujan yang baru datang membawa peringatan keras bagi warga Ponorogo. Sambaran petir menghantam rumah joglo milik Agus Santoso (56), warga Desa Kutu Wetan, Kecamatan Jetis, Selasa (28/10/2025) sore. Rumah berarsitektur klasik peninggalan keluarga itu hancur di bagian atap setelah tersambar petir dengan suara menggelegar yang mengguncang kawasan sekitar.

Atap rumah yang terbuat dari genting dan kayu jati tua porak-poranda, sementara aliran listrik padam total. Meski tak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini membuat keluarga Agus panik dan masih trauma hingga kini.

“Memang kondisinya gerimis, sekitar pukul 15.30 WIB suara petirnya keras sekali, tidak seperti biasanya. Menggelegar dan menggema,” kata Agus, Rabu (29/10/2025).

Agus mengaku saat kejadian dirinya tengah duduk di teras bersama beberapa orang yang bekerja di tempatnya. Dalam hitungan detik, ledakan keras membuat genteng berhamburan. Bagian tengah rumah joglo yang berdiri sejak 1963 itu pun roboh.

“Nggak tahu, kalau rumah bagian tengah roboh, mungkin bersamaan dengan suara petir itu,” ujarnya lirih sambil menatap tumpukan genteng yang masih berserakan.

Dampak sambaran petir juga merusak sejumlah alat elektronik, seperti router WiFi dan sekring listrik. Agus memperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp5 juta.

“Yang rusak genteng, plafon kamar anak berlubang, alat WiFi juga rusak, listrik langsung mati,” jelasnya.

Sementara itu, Nana Krisdiana, istri Agus, mengaku masih syok dengan kejadian tersebut. Saat petir menyambar, ia tengah memasak di dapur. Suara ledakan yang sangat keras membuatnya sempat mengira terjadi ledakan listrik.

“Suaranya keras banget, saya kira petir biasa. Tahu-tahu tetangga datang bilang rumah bagian tengah roboh. Alhamdulillah anak-anak di ruang tamu, suami di depan, jadi semua selamat,” ungkap Nana.

Sejak Rabu pagi, warga sekitar bergotong royong membantu keluarga Agus membersihkan puing-puing dan memasang terpal darurat untuk menutup bagian atap yang jebol agar tidak bocor saat hujan turun kembali.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di awal musim penghujan. Rumah dengan struktur lama dan tanpa penangkal petir disarankan untuk segera melakukan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. [end/beq]