Sampang (beritajatim.com) – Memasuki musim hujan, para petani di Kabupaten Sampang, Madura, mulai bersiap menanam padi.
Awan gelap dan hujan deras yang turun dalam beberapa hari terakhir menjadi pertanda dimulainya musim tanam di wilayah tersebut.
Di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, para petani tampak sibuk membajak lahan sawah mereka. Aktivitas itu menandai awal dari perjuangan panjang dalam siklus pertanian yang penuh tantangan, terutama terkait ketersediaan pupuk.
“Kami sudah mulai menggarap lahan untuk penanaman padi,” ujar Soim, salah satu petani setempat, saat ditemui di sawahnya, Senin (27/10/2025).
Namun, di tengah semangat menyambut musim tanam, para petani masih dibayangi kekhawatiran soal kelangkaan pupuk. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya membuat mereka waspada akan kemungkinan sulitnya memperoleh pupuk bersubsidi di pasaran.
“Sering kali waktu mau beli pupuk itu sulit, kalau pun ada harganya mahal. Kami harap pemerintah bisa mempermudah pembelian pupuk dan menjaga agar harganya tetap terjangkau bagi petani kecil seperti kami,” harap Soim.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang, Suyono, menegaskan bahwa stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang dalam kondisi aman hingga akhir tahun 2025.
“Stok pupuk subsidi cukup, karena jumlah yang tersedia saat ini jauh lebih besar dibandingkan dengan serapan petani,” jelasnya.
Berdasarkan data Disperta KP Sampang, ketersediaan pupuk di daerah tersebut meliputi 2.960 ton pupuk urea, 1.108 ton pupuk NPK, dan 3.339 ton pupuk organik. Dari total stok tersebut, baru sekitar 30 persen yang terserap oleh petani.
Dengan kondisi tersebut, pemerintah daerah berharap para petani bisa menjalani musim tanam tahun ini tanpa hambatan berarti, terutama dalam hal pasokan pupuk yang menjadi faktor penting dalam keberhasilan produksi padi di Sampang. (ted)
