Bojonegoro (beritajatim.com) – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) bergerak cepat menanggapi laporan masyarakat terkait dugaan kendala mesin kendaraan usai mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Tuban dan Bojonegoro.
Laporan yang diterima pada Sabtu (25/10/2025) menyebutkan adanya indikasi produk Pertalite yang diduga memicu gangguan pada mesin sepeda motor konsumen.
Menanggapi keluhan tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, memastikan bahwa seluruh proses distribusi BBM telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat. Setiap tahapan distribusi, termasuk pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium, telah dilakukan sebelum disalurkan.
“Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujar Ahad dalam siaran persnya, Minggu (26/10/2025).
Menurutnya, pengujian lab rutin menjadi bagian tak terpisahkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga dari terminal hingga ke tangan konsumen.
Sebagai langkah verifikasi dan tindak lanjut, Pertamina Patra Niaga akan segera melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap sampel produk Pertalite yang berasal dari Fuel Terminal Tuban. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk yang disalurkan.
Selain melakukan pengecekan mutu, Pertamina juga menjamin bahwa pasokan BBM ke seluruh SPBU di wilayah tersebut tetap berjalan lancar dan tidak terganggu, sehingga kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM secara bijak. Pertamina memastikan seluruh produk yang disalurkan telah melalui proses pengawasan ketat, mulai dari terminal pengirim hingga lembaga penyalur resmi, sebagai wujud komitmen kami dalam menghadirkan produk yang aman dan berkualitas bagi masyarakat,” tutup Ahad.
Seorang montir menunjukkan busi yang menghitam karena pembakaran tidak normal.
Masyarakat diimbau untuk menyampaikan setiap keluhan, laporan, atau masukan terkait produk dan layanan Pertamina melalui Pertamina Contact Center 135 agar dapat segera ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku.
Diberitakan sebelumnya, puluhan pemilik sepeda motor di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban mengeluhkan kendaraannya mendadak bermasalah, mulai dari mesin tersendat (brebet), tarikan berat, hingga sulit dinyalakan (sulit distarter) dalam beberapa hari terakhir.
Dugaan kuat, kerusakan ini dipicu oleh penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite yang diindikasi telah tercampur air atau etanol dengan kadar yang tidak wajar. Fenomena ini menjadi perhatian setelah sejumlah bengkel di Bojonegoro mengalami lonjakan jumlah motor dengan keluhan serupa.
“Rata-rata motor yang datang ke sini mengeluh brebet dan susah hidup. Setelah dicek, businya hitam dan cepat kotor, ini adalah indikasi dari pembakaran yang tidak sempurna,” ujar salah seorang montir di bengkel seputaran kota, inisial S pada Sabtu (26/10/2025) yang telah menangani sekitar 45 motor dengan keluhan identik. [lus/but]
