Dari Musala Baru, Hingga Harapan yang Tumbuh di Bawah Ratusan Pohon Durian

Dari Musala Baru, Hingga Harapan yang Tumbuh di Bawah Ratusan Pohon Durian

Sukabumi: Udara sejuk Parungkuda, Sukabumi, menyelimuti sebuah acara sederhana namun penuh makna di Kampung Palasari Hilir. Ini bukan sekadar acara pembagian bantuan, melainkan sebuah simfoni gotong royong yang dirajut oleh kepedulian.

Di tengah kampung yang asri, berdirilah musala baru Palasari Hilir. Renovasinya terasa personal. Bukan hanya menambah meter persegi, tetapi memperluas daya tampung spiritual.

Tujuannya jelas, menciptakan ruang yang nyaman bagi jamaah dewasa, dan yang terpenting, bagi anak-anak kecil yang tekun mengikuti kegiatan pengajian. Dengan ruangan yang lebih luas, kegiatan keagamaan kini tidak perlu lagi berdesak-desakan.

Acara serah terima musala ini menjadi momen hangat bagi warga untuk menyampaikan terima kasih kepada Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (CAAIP) dan para anggota Badan Pengurus Pusat (BPP) yang membantu merenovasi musala.

“Musala ini bukan hanya bangunan, tapi adalah pusat denyut nadi kebersamaan kami. Bantuan ini sangat berarti,” kata salah seorang warga.

Kegiatan tak berhenti pada kebutuhan rohani. Mereka mengajak warga menanam 200 pohon durian di lahan luas yang bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan perekonomian warga.

“Kami ingin kegiatan ini tidak hanya selesai hari ini, tetapi berdampak hingga lima, bahkan sepuluh tahun ke depan,” kata Ketua Umum CAAIP Iko Johansyah.

Dia menyebut hasil panen durian ini nantinya sebagiannya akan digunakan untuk kemakmuran dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. “Ini adalah investasi kita bersama untuk masa depan anak cucu Palasari Hilir,” katanya.

Warga menyambutnya dengan antusiasme yang tinggi. Kebun durian itu, kini, bukan hanya sepetak tanah, melainkan simbol bahwa mimpi-mimpi dapat ditanam, dirawat, dan suatu hari nanti, dinikmati hasilnya bersama.

Di sela-sela penanaman pohon dan serah terima musala, 100 paket sembako dibagikan, menghadirkan bantuan langsung bagi warga yang membutuhkan.

Puncaknya, semua peserta dari pengurus CAAIP, perwakilan Serikat Karyawan JICT, hingga seluruh warga duduk bersama, makan dalam keakraban. Tak ada sekat, tak ada jarak. Hanya ada tawa, cerita, dan janji untuk terus merawat kebersamaan.

Bagi warga Palasari Hilir, bantuan renovasi dan sembako meringankan beban hari ini, sementara kebun durian menumbuhkan optimisme akan hari esok yang lebih sejahtera. Sementara bagi CAAIP, kegiatan ini menegaskan komitmen mereka.

“Kita ingin masuk ke daerah-daerah yang belum banyak tersentuh kegiatan sosial,” kata Iko Johansyah.

Sukabumi: Udara sejuk Parungkuda, Sukabumi, menyelimuti sebuah acara sederhana namun penuh makna di Kampung Palasari Hilir. Ini bukan sekadar acara pembagian bantuan, melainkan sebuah simfoni gotong royong yang dirajut oleh kepedulian.
 
Di tengah kampung yang asri, berdirilah musala baru Palasari Hilir. Renovasinya terasa personal. Bukan hanya menambah meter persegi, tetapi memperluas daya tampung spiritual.
 
Tujuannya jelas, menciptakan ruang yang nyaman bagi jamaah dewasa, dan yang terpenting, bagi anak-anak kecil yang tekun mengikuti kegiatan pengajian. Dengan ruangan yang lebih luas, kegiatan keagamaan kini tidak perlu lagi berdesak-desakan.

Acara serah terima musala ini menjadi momen hangat bagi warga untuk menyampaikan terima kasih kepada Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (CAAIP) dan para anggota Badan Pengurus Pusat (BPP) yang membantu merenovasi musala.
 
“Musala ini bukan hanya bangunan, tapi adalah pusat denyut nadi kebersamaan kami. Bantuan ini sangat berarti,” kata salah seorang warga.
 
Kegiatan tak berhenti pada kebutuhan rohani. Mereka mengajak warga menanam 200 pohon durian di lahan luas yang bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan perekonomian warga.
 
“Kami ingin kegiatan ini tidak hanya selesai hari ini, tetapi berdampak hingga lima, bahkan sepuluh tahun ke depan,” kata Ketua Umum CAAIP Iko Johansyah.
 
Dia menyebut hasil panen durian ini nantinya sebagiannya akan digunakan untuk kemakmuran dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. “Ini adalah investasi kita bersama untuk masa depan anak cucu Palasari Hilir,” katanya.
 
Warga menyambutnya dengan antusiasme yang tinggi. Kebun durian itu, kini, bukan hanya sepetak tanah, melainkan simbol bahwa mimpi-mimpi dapat ditanam, dirawat, dan suatu hari nanti, dinikmati hasilnya bersama.
 
Di sela-sela penanaman pohon dan serah terima musala, 100 paket sembako dibagikan, menghadirkan bantuan langsung bagi warga yang membutuhkan.
 
Puncaknya, semua peserta dari pengurus CAAIP, perwakilan Serikat Karyawan JICT, hingga seluruh warga duduk bersama, makan dalam keakraban. Tak ada sekat, tak ada jarak. Hanya ada tawa, cerita, dan janji untuk terus merawat kebersamaan.
 
Bagi warga Palasari Hilir, bantuan renovasi dan sembako meringankan beban hari ini, sementara kebun durian menumbuhkan optimisme akan hari esok yang lebih sejahtera. Sementara bagi CAAIP, kegiatan ini menegaskan komitmen mereka.
 
“Kita ingin masuk ke daerah-daerah yang belum banyak tersentuh kegiatan sosial,” kata Iko Johansyah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News


Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

(FZN)