JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan telah memberikan rekomendasi izin ekspor konsentrat tembaga kepada PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Adapun izin diberikan selama 6 bulan sejak izin diberikan.
“Ya, mungkin 6 bulan ya, sampai selesai, ujar Bahlil kepada awak media, Jumat, 24 Oktober.
Bahlil menjelaskan, pemberian izin ini diberikan atas dasar Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 6 Tahun 2024 yang diundangkan pada 30 Mei 2024 terkait tambahan waktu ekspor konsentrat dan lumpur anoda kepada badan usaha yang telah memasuki tahap commissioning dalam pembangunan fasilitas pemurnian.
“Permen itu dinyatakan bahwa bagi perusahaan yang sudah membangun smelter namun belum selesai atau akibat kahar, maka diberikan opsi untuk membuka ekspor,” sambung Bahlil.
Kendati membuka keran ekspor, Bahlil memastikan tetap menjatuhkan sanksi berupa pajak yang tinggi kepada AMMN. Bukan tanpa sebab, menurutnya hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mempercepat perbaikan smelter sehingga hilirisasi dapat berjalan.
Bahlil juga menyebut pihaknya memberikan rekomendasi dikarenakan terdapat force majeur atau keadaan kahar. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Markas Besar (Mabes) Polri dan pengajuanklaim asuransi atas kejadian kebakaran. Adapun laporan ini kemudian diserahkan kepada Kementerian ESDM.
“Sama lah dengan Freeport kemarin. Kita juga kasih perpanjangan waktu dengan batas waktu tertentu,” tandas Bahlil.
