Tulungagung (beritajatim.com) – Seorang pekerja bangunan di Tulungagung meninggal dunia setelah tersengat listrik saat bekerja di proyek pembangunan rumah di Kelurahan Kutoanyar, Jumat (24/10/2025) pagi. Korban diketahui bernama Miseran (38), warga Desa Ngrendeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB ketika korban tengah bekerja bersama dua rekan lainnya. Salah satu rekan korban terlebih dahulu tersengat listrik saat memegang scaffolding atau rangka penyangga logam. Melihat kejadian itu, Miseran berusaha menolong dengan menarik baju rekannya. Namun, tanpa sengaja tangannya menyentuh scaffolding yang ternyata masih teraliri listrik, sehingga ikut tersengat kuat hingga terpental dan meninggal dunia di tempat kejadian.
Kasi Humas Polres Tulungagung Ipda Nanang Murdianto membenarkan peristiwa tersebut dan menyebut korban tewas karena murni tersengat listrik saat menolong rekannya.
“Korban merupakan pekerja bangunan yang saat itu tengah membantu rekannya yang terlebih dahulu tersengat listrik,” ujar Nanang, Jumat (24/10/2025).
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan kabel sepanjang sekitar 7 meter, dengan salah satu bagian terkelupas dan menempel pada scaffolding logam yang digunakan pekerja. Kondisi itu membuat aliran listrik menyebar ke seluruh rangka baja.
“Dari hasil visum luar, korban meninggal dunia murni karena tersengat listrik. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Nanang.
Korban diketahui sudah dua bulan bekerja di proyek tersebut. Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Sementara itu, rekan korban yang sempat tersengat lebih dulu dilaporkan selamat setelah mendapat pertolongan dari warga sekitar.
Polisi mengimbau masyarakat, terutama para pekerja proyek, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap instalasi listrik di area kerja, terutama di lingkungan yang banyak menggunakan material logam.
“Kami mengimbau agar setiap pekerjaan yang berpotensi bersinggungan dengan listrik dilakukan dengan pengamanan maksimal dan peralatan sesuai standar keselamatan,” pungkasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya penerapan keselamatan kerja (K3) di proyek bangunan agar risiko kecelakaan fatal akibat arus listrik dapat diminimalisir. [nm/kun]
