Pakar Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama mengatakan, manfaat MBG sangat luas dan menyentuh banyak aspek penting dalam tumbuh kembang anak.
Dia menyebutkan, setidaknya ada delapan manfaat utama dari program ini, yang berdampak langsung pada kesehatan fisik, mental, hingga kondisi ekonomi keluarga siswa.
Pertama, mencegah stunting dan anemia, dua masalah gizi yang masih menjadi tantangan di Indonesia. Dengan rutin mengonsumsi makanan bergizi dari MBG, anak-anak mendapatkan cukup zat besi, vitamin A, dan protein hewani.
Itu merupakan komponen penting untuk mencegah kekurangan gizi kronis yang dapat berdampak jangka panjang. “Makan bergizi gratis akan menyiapkan fisik dan mental calon orang tua untuk cegah stunting pada anaknya kelak,” kata dr Ngabila.
Kedua, MBG menunjang pertumbuhan fisik anak secara optimal. Menu yang kaya akan protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak.
Di masa pertumbuhan, asupan ini sangat penting agar anak mencapai tinggi dan berat badan ideal, serta berkembang dengan sehat.
Ketiga, asupan gizi seimbang dari MBG membantu anak-anak lebih fokus dan aktif saat belajar di kelas. Perut yang kenyang membuat mereka tidak lagi terganggu oleh rasa lapar saat jam pelajaran berlangsung. Nutrisi yang cukup juga memberikan energi yang dibutuhkan untuk berpikir dan menyerap materi pelajaran.
Keempat, MBG secara perlahan membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini. Anak-anak mulai terbiasa dengan makanan rumahan yang seimbang, dan tidak lagi bergantung pada jajanan yang rendah gizi. Ini menjadi modal penting dalam membentuk gaya hidup sehat yang akan terbawa hingga dewasa.
“Anak-anak SD akan mereplikasi menu sehat MBG sesuai konsep isi piringku ke rumah masing-masing, mereka terbiasa sampai menjadi ortu nantinya,” jelasnya.
Kelima, MBG bisa mengurangi beban ekonomi keluarga, terutama dari kalangan menengah ke bawah. Orang tua tidak lagi harus menyiapkan bekal setiap hari atau memberi uang jajan dalam jumlah besar.
Bahkan banyak anak kini justru membawa pulang sebagian uang jajannya karena merasa sudah kenyang. Bagi keluarga dengan lebih dari satu anak sekolah, ini tentu menjadi bantuan nyata yang meringankan pengeluaran harian.
Manfaat keenam adalah meningkatkan imunitas tubuh anak. Nutrisi yang lengkap memperkuat daya tahan tubuh, sehingga anak tidak mudah terserang penyakit. Imun yang kuat juga berarti kehadiran sekolah yang lebih konsisten dan prestasi belajar yang lebih stabil.
Ketujuh, program ini juga membantu membangun keseimbangan emosional anak. Anak yang tidak lapar lebih tenang, tidak mudah marah atau rewel, dan lebih mudah diajak berinteraksi. Ini berpengaruh besar terhadap suasana belajar di kelas dan hubungan sosial antarsiswa.
Terakhir, MBG meningkatkan partisipasi sekolah. Banyak anak yang tadinya enggan sekolah karena lapar atau tidak punya bekal, kini bersemangat karena merasa diperhatikan. Mereka tahu bahwa di sekolah, mereka tidak hanya belajar, tapi juga mendapat perhatian terhadap kebutuhan dasarnya. “Jadi untuk kelompok ekonomi menengah ke bawah sangat banyak manfaat MBG,” kata dr Ngabila.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5211762/original/048881600_1746595387-20250507-Kunjungan_Bill_gates-AFP_3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)