Pasuruan (beritajatim.com) – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pasuruan pada Rabu (22/10/2025) menyebabkan sejumlah wilayah mengalami bencana alam. Dalam waktu lebih dari dua jam, intensitas hujan tinggi memicu terjadinya longsor, banjir, dan angin kencang di beberapa kecamatan.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menunjukkan sedikitnya tiga jenis bencana terjadi secara bersamaan. Kondisi ini membuat petugas harus bekerja cepat untuk menangani dampak di berbagai titik terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan bencana terbesar terjadi di wilayah Kecamatan Purwodadi. Hujan deras menyebabkan tebing di sekitar pemukiman warga tergerus hingga mengakibatkan dua rumah rusak parah.
“Longsor terjadi di Dusun Urung-Urung, Desa Dawuhansengon, dan Dusun Jajang, Desa Gerbo. Kerusakan meliputi dinding dan atap rumah warga yang ambrol serta pagar rumah yang roboh,” ujar Sugeng.
Selain longsor, bencana angin kencang juga melanda wilayah Kecamatan Kejayan. Di Dusun Asemjajar, Desa Randugong, satu rumah milik warga bernama Saripa mengalami kerusakan di bagian atap akibat terjangan angin.
Bencana lain berupa banjir juga dilaporkan melanda Kecamatan Kraton dan Kejayan. Luapan air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Welang menyebabkan genangan air mencapai ketinggian 10 hingga 30 sentimeter.
Menurut Sugeng, tim BPBD langsung diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan penanganan awal. “Tim Reaksi Cepat (TRC) kami sudah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan perangkat desa,” jelasnya.
Petugas juga memastikan kebutuhan dasar warga yang terdampak tetap terpenuhi. Mereka menyalurkan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, serta perlengkapan tanggap bencana lainnya.
BPBD Kabupaten Pasuruan mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Pihaknya memantau bahwa kondisi atmosfer di wilayah Jawa Timur masih berpotensi menimbulkan hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.
“Kami mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap kemungkinan banjir dan longsor susulan, terutama di daerah rawan bencana,” pungkas Sugeng. (ada/ian)
