Tak Terpengaruh Surat ICC, Hongaria Pastikan Putin Bisa Masuk ke Negaranya Bertemu Trump

Tak Terpengaruh Surat ICC, Hongaria Pastikan Putin Bisa Masuk ke Negaranya Bertemu Trump

JAKARTA — Hongaria akan memastikan Presiden Rusia Vladimir Putin dapat memasuki negara itu untuk menghadiri pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump yang direncanakan di Budapest.

Trump pada Kamis menyetujui pertemuan kedua mengenai perang di Ukraina yang akan diselenggarakan di ibu kota Hongaria, dengan mengatakan pertemuan tersebut mungkin akan berlangsung dalam dua minggu ke depan.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban telah berbicara dengan Trump pada Kamis dan juga dengan Putin pada Jumat, 17 Oktober, dengan mengatakan persiapan “sedang berjalan lancar”.

Pilihan Budapest telah menarik perhatian.

Putin menghadapi surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang sedang dalam proses meninggalkan Hongaria.

Moskow membantah tuduhan ICC, sambil menyebut surat perintah tersebut sebagai bukti permusuhan Barat terhadap Rusia.

“Kami akan memastikan bahwa ia memasuki Hongaria, melakukan negosiasi yang berhasil di sini, dan kemudian kembali ke tanah air,” kata Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto dilansir Reuters.

“Tidak perlu konsultasi apa pun dengan siapa pun, kami adalah negara berdaulat di sini. Kami akan menerima (Putin) dengan hormat, menjamunya, dan menyediakan persyaratan baginya untuk bernegosiasi dengan presiden Amerika,” sambungnya.

Orban, sekutu lama Trump yang juga menjalin hubungan dekat dengan Rusia, mengatakan pertemuan itu dapat berlangsung dalam dua minggu ke depan jika menteri luar negeri AS dan Rusia berhasil menyelesaikan masalah yang tersisa pada pertemuan yang direncanakan minggu depan.

Szijjarto mengatakan tanggal pertemuan dapat didiskusikan setelah pertemuan tersebut.

Orban, yang sebelumnya berbicara di radio pemerintah, mengatakan pertemuan itu “akan membahas perdamaian” dan jika ada kesepakatan damai, hal itu akan mengarah pada fase baru pembangunan ekonomi di Hongaria dan Eropa.

Orban mengatakan Eropa harus membuka jalur diplomatiknya sendiri terhadap Rusia. Dia juga kembali menuduh Uni Eropa mengambil apa yang disebutnya “sikap pro-perang” atas Ukraina.