TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2025.
Plt. Kepala Bidang Pengkajian Perencanaan Daerah dan Pengendalian Pembangunan Bappeda dan Litbang Kaltara, Sriwati mengungkapkan hingga triwulan ketiga realisasi fisik DAK di Kaltara telah mencapai 80 persen dan ditargetkan menyentuh 100 persen pada akhir tahun dengan total nilai DAK 2025 di Kaltara mencapai Rp139 miliar, difokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Secara rutin kita melakukan monitoring dan evaluasi (monev) untuk memastikan program berjalan sesuai jadwal dan ketentuan teknis. Setiap triwulan kami gelar rapat evaluasi lintas sektor,” ungkap Sriwati, Kamis, 16 Oktober.
“Namun jika capaian lapangan belum signifikan, evaluasi bisa ditunda hingga laporan perangkat daerah siap. Tujuannya agar hasil monev lebih akurat dan berbasis data,” ujar dia.
Ia menjelaskan, pelaporan DAK dilakukan melalui aplikasi kementerian teknis masing-masing OPD, seperti Dinas Kesehatan yang melapor ke Kementerian Kesehatan. Mekanisme ini membuat rekapitulasi total realisasi membutuhkan koordinasi lintas sektor yang solid.
“Berdasarkan data yang dihimpun, Dinas Pendidikan mencatat realisasi tertinggi berkat percepatan pengadaan alat peraga dan peralatan praktik SMA–SMK,” jelasnya.
Sementara, Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) tengah menyiapkan kegiatan sosialisasi di Oktober–November yang diharapkan mendongkrak serapan anggaran.
“Pengawasan dilakukan secara berjenjang untuk menjamin efektivitas dan akuntabilitas penggunaan anggaran. Kami ingin pastikan DAK tidak hanya terserap secara administratif, tapi benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
