JAKARTA – Jauh sebelum meluncurkan album terbarunya, “Saving Grace”, Robert Plant mengaku merasa gelisah. Rasa lelah dan keinginan untuk menemukan jalur baru dalam bermusik mendorongnya mencari kolaborasi yang segar.
Kembali ke tahun 2004, ketika Plant tampil di program Crossroads CMT—yang dikenal kerap menyajikan kombinasi musisi yang tak biasa—berpasangan dengan penyanyi bluegrass-country asal AS, Alison Krauss, menjadi momen yang terasa istimewa.
“Bagi saya, itu adalah sebuah pelepasan dan pelarian yang luar biasa,” kata Plant saat menjadi tamu podcast Rockonteurs, dikutip UCR, Kamis, 16 Oktober.
Saat itu, Plant menyadari sudah saatnya untuk sebuah perubahan signifikan, meski sudah terbukti sukses sebagai vokalis Led Zeppelin maupun solois.
“Karena saya tahu betul, saya mungkin sudah mencapai sejauh yang saya bisa (sebagai solois). Tidak ada gunanya kembali ke kelompok rekan sejawat saya, karena kelompok rekan sejawat itu tidak ada di sana,” ujar ikon rock itu.
“Ada beberapa pemain hebat, tetapi saya terlalu banyak berdagang dengan lagu-lagu lain yang sebenarnya tidak ingin saya nyanyikan lagi,” lanjutnya. “Jadi jika Anda akan menyanyikannya, nyanyikan dengan cara yang sama sekali berbeda—bukan banjo, bukan akordeon, istirahatkan saja. Jadi, saya mengistirahatkannya dan pergi ke Nashville, dan di sanalah saya mendapatkan kehidupan kedua saya.”
Kolaborasi Plant dan Krauss menghasilkan album debut yang tak terduga kesuksesannya, “Raising Sand” (2007). Karya tersebut tidak hanya terjual lebih dari satu juta kopi di AS, tetapi juga menyabet lima Grammy Awards, termasuk kategori Record dan Album of the Year.
Kolaborasi tersebut jadi capaian yang fantastis, mengingat Plant belakangan mengungkap bahwa sesi rekaman dengan Krauss terkadang menantang secara vokal, bahkan untuk seorang penyanyi yang pernah melantunkan “Immigrant Song”.
Kini, dengan “Saving Grace”, Plant meneruskan semangat eksplorasi itu. Ia menegaskan album terbarunya itu bukanlah proyek yang berpusat hanya pada dirinya. Bahkan, Plant tidak menangani semua bagian vokal. Suzi Dian (vokalis) dan Matt Worley (multi-instrumentalis) turut mengambil peran sebagai vokalis utama.
“Saya tidak akan menjadi… ini bukan waktunya keartisan,” tegas Plant. “Jika orang lain bisa melakukannya, mereka harus melakukannya.”
Legenda Led Zeppelin itu juga mengungkap, alasan ia memiliki banyak grup berbeda selama beberapa dekade terakhir dikarenakan keinginannya untuk selalu menjaga segala sesuatunya tetap segar dan menginspirasi.
“Ini tentang merasa cukup senang (dengan apa yang terjadi saat ini) untuk tidak peduli tentang berbuat salah,” kata Plant.
“Saya pikir esensi dari semua ini adalah bahwa kita semua sebagai individu akan terus bermain, dan saya akan tetap bersama orang-orang ini selama ini terus menjadi sebaik ini. Dan saya pikir itu akan terjadi, dan itu akan tumbuh lebih banyak dan melampaui itu,” tandasnya.
