Sementara itu, Joel Mokyr, ekonom Amerika-Israel yang juga menerima Nobel tahun ini, justru lebih optimistis terhadap dampak AI. Ia berpendapat bahwa mesin tidak menggantikan manusia, melainkan mendorong pekerja menuju peran yang lebih menantang.
“Perubahan teknologi tidak hanya menggantikan manusia, tetapi juga menciptakan tugas-tugas baru,” ujar Mokyr dalam konferensi pers dari Universitas Northwestern.
Mokyr menilai tantangan terbesar ke depan bukanlah pengangguran akibat AI, melainkan kelangkaan tenaga kerja karena populasi menua dan jumlah pekerja muda yang menurun.
Sementara itu, Howitt mengenang perjalanan panjang risetnya bersama Aghion.
“Philippe selalu yakin kami akan mendapatkan Hadiah Nobel suatu hari nanti,” katanya sambil tersenyum. “Dan sekarang, waktu itu akhirnya tiba. Luar biasa.”
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380585/original/046144400_1760427104-AP25286765038800.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)