Ponorogo (beritajatim.com) – Upaya heroik Sugeng Atmojo (44), warga Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, berakhir tragis. Dia mengalami luka bakar serius setelah berusaha memadamkan api yang melalap rumahnya sendiri pada Rabu (8/10/2025) malam lalu.
Akibat insiden tersebut, Sugeng menderita luka bakar hingga 72 persen di hampir seluruh tubuh. Mulai dari wajah, leher, punggung, dada, perut, tangan, hingga kaki turut terbakar.
Setelah sempat dirawat intensif di RSUD dr Harjono Ponorogo, kondisi korban akhirnya membuat tim medis memutuskan merujuknya ke RSUP dr Soetomo Surabaya pada Kamis (9/10/2025) sore kemarin.
Humas RSUD dr Harjono, Sugianto, membenarkan langkah rujukan tersebut. Menurutnya, Sugeng membutuhkan penanganan medis lanjutan yang lebih komprehensif.
“Pasien masuk dalam keadaan sadar meski luka bakarnya cukup luas. Bahkan bagian wajahnya juga mengalami luka cukup dalam. Untuk itu, Kamis sore kemarin kami rujuk ke RSUP dr Soetomo agar bisa mendapatkan perawatan yang lebih intensif,” jelas Sugianto, Jumat (10/10/2025).
Sugianto bercerita, saat terakhir dirawat di Ponorogo, kondisi Sugeng masih mampu duduk dan minum meski tubuhnya penuh perban. Namun, hingga Jumat pagi, pihak rumah sakit belum mendapat kabar terbaru terkait perkembangan kondisi korban setelah berada di Surabaya.
“Kami semua berharap kondisi pasien bisa semakin membaik dan segera pulih,” harapnya.
Untuk diketahui sebelumnya, Si jago merah melalap sebuah rumah di Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Rabu (8/10/2025) malam. Pemilik rumah, Sugeng Atmojo (55), mengalami luka bakar serius. Hal itu terjadi ketika yang bersangkutan berusaha memadamkan api yang kian membesar dan membakar bagian dapur hingga rumah belakang berukuran sekitar 5×8 meter.
Musibah itu bermula ketika Sugeng sedang memasak air di tungku dengan bahan bakar kayu. Korban pun sempat pergi ke belakang. Tanpa disadari, di dekat tungku terdapat tumpukan kain yang mudah terbakar. Percikan api yang muncul kemudian menjalar cepat hingga membesar.
“Korban waktu itu sedang memasak air di tungku, tapi di dekatnya ada tumpukan kain. Api tiba-tiba membesar, korban berusaha memadamkan dengan air, namun justru api semakin besar dan mengenai tubuhnya,” (end/ted)
