Trump Optimistis AS-Kanada Bisa Capai Kesepakatan Dagang

Trump Optimistis AS-Kanada Bisa Capai Kesepakatan Dagang

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump optimistis pihaknya dan Kanada pada akhirnya dapat mencapai kesepakatan dagang, meski masih enggan memberikan kejelasan soal waktu dan bentuk finalisasi perjanjian tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Trump saat bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney di Gedung Putih pada Selasa (7/10/2025) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, Trump menggambarkan hubungan dagang kedua negara berada dalam konflik alami karena sama-sama bersaing di sektor manufaktur.

“Dia ingin membuat mobil, kami juga ingin membuat mobil, dan kami bersaing. Keunggulan kami adalah memiliki pasar yang sangat besar,” ujar Trump dikutip dari Bloomberg, Rabu (8/10/2025).

Namun, Trump menambahkan pembicaraan dagang sudah menunjukkan kemajuan. 

“Kami sedang mencari formula dan saya pikir kami akan sampai di sana,” katanya.

Pertemuan tersebut menjadi kunjungan kedua Carney ke Gedung Putih sejak terpilih sebagai perdana menteri pada April 2025. Relasi dagang senilai US$900 miliar menjadi agenda utama, terlebih Trump justru menaikkan tarif impor sejak Carney berjanji menegosiasikan kesepakatan dagang dan keamanan baru dengan AS.

Carney menegaskan Kanada adalah investor asing terbesar di AS dan memperkirakan nilai investasinya bisa bertambah hingga US$1 triliun dalam lima tahun ke depan jika kesepakatan baru tercapai. 

“Ada area di mana kita bersaing, dan justru di situlah kita harus menemukan kesepakatan yang bisa berjalan. Namun lebih banyak area di mana kita lebih kuat bila bersama, dan itulah fokus kami,” ujarnya.

Meski Trump memuji Carney sebagai pemimpin kelas dunia dan menekankan adanya cinta besar antara AS dan Kanada, presiden AS beserta pejabatnya tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengalah dalam sektor-sektor kunci, seperti baja, aluminium, otomotif, dan kayu.

Sejak menjabat, Trump menaikkan tarif untuk barang yang tidak sesuai dengan perjanjian dagang Amerika Utara atau USMCA dari 25% menjadi 35%. Perang dagang ini telah menyebabkan kehilangan lapangan kerja dan mengurangi investasi bisnis, mendorong ekonomi Kanada berkontraksi pada kuartal II/2025.

Carney sempat melunak dengan menghapus sebagian besar tarif balasan Kanada pada Agustus, dan kini hanya memberlakukan tarif untuk produk yang juga dikenai bea masuk oleh AS, termasuk baja dan aluminium.

Meski demikian, Trump tetap menegaskan sikap kerasnya menjelang tinjauan ulang USMCA pada 2026. 

“Kami akan punya tarif,” katanya, sembari mengeluhkan kebijakan manajemen pasokan susu Kanada yang membatasi ekspor AS.

Trump menambahkan bahwa AS, Kanada, dan Meksiko bisa saja meninjau ulang perjanjian trilateral, atau bahkan membuat perjanjian terpisah. Menurutnya, yang terpenting adalah kesepakatan yang paling menguntungkan bagi AS.

Sementara itu, Carney telah melakukan perjalanan ke Meksiko bulan lalu dan berjanji memperkuat kerja sama dengan Presiden Claudia Sheinbaum, terutama terkait rantai pasok Amerika Utara dan mineral strategis Kanada untuk menghadapi dominasi China.