Sidoarjo (beritajatim.com) – Jumlah korban meninggal dunia akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, kembali bertambah menjadi 59 orang. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan tiga lantai tersebut.
Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer, menyampaikan bahwa dari total korban yang berhasil dievakuasi, enam di antaranya ditemukan dalam kondisi tidak utuh.
“Jumlah korban yang dievakuasi Tim SAR Gabungan 72 orang, dengan rincian 59 meninggal dunia, termasuk 6 body part,” kata Emi Freezer, Senin (6/10/2025).
Ia menjelaskan, hingga kini proses pencarian masih terus dilakukan dengan memfokuskan pembersihan puing dan pembongkaran pada bagian struktur utama bangunan yang runtuh.
“Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” ujarnya.
Berdasarkan data Basarnas per Senin (6/10) pukul 15.30 WIB, total korban yang berhasil ditemukan berjumlah 163 orang, terdiri dari 104 orang selamat dan 59 meninggal dunia, termasuk enam di antaranya berupa potongan tubuh yang belum dapat diidentifikasi keterkaitannya.
Pihak Basarnas juga mencatat masih ada enam orang yang belum ditemukan. Jumlah tersebut berpotensi bertambah karena proses identifikasi terhadap body part korban masih berlangsung.
Sebagai informasi, insiden tragis tersebut terjadi pada Senin (29/9/2025) sore, saat ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjemaah di musala gedung asrama putra. Gedung tiga lantai yang diketahui masih dalam tahap pembangunan itu tiba-tiba runtuh, menimbun para santri di bawah reruntuhan. [rma/beq]
