Bisnis.com, LAMPUNG – Terminal Petikemas (TPK) Panjang menargetkan pertumbuhan aktivitas bongkar muat di tahun 2026 mendatang menjadi 116.000 twenty-foot equivalent units (TEUs). Target tersebut mencerminkan kenaikan 20,48% dari target 2025 sebesar 96.281 TEUs.
Manager Area TPK Panjang Anang Subagyono, menerangkan peningkatan target tersebut dilakukan seiring dengan kebutuhan pasar yang cukup besar untuk melakukan ekspor melalui Pelabuhan Panjang.
Untuk diketahui, kinerja ekspor komoditas kopi dari TPK Panjang mengalami peningkatan yang signifikan. Pada periode Januari–Agustus 2025, ekspor komoditas kopi mencapai 9.667 TEUs atau melesat 167,33% year on year dibandingkan 3.616 TEUs pada periode yang sama 2024.
Sementara itu, sejumlah komoditas lainnya juga mencatatkan aktivitas yang signifikan, dengan ekspor nanas mencapai 6.254 TEUs, pulp mencapai 4.556 TEUs, atau udang beku sebesar 583 TEUs.
Selain itu, peningkatan target aktivitas bongkar muat juga didasari oleh rencana TPK Pelabuhan Panjang untuk mendatangkan satu alat quay container crane (QCC) pada 2026 mendatang.
“[Peningkatan target didasari pada] meningkatnya ekspor yang melalui TPK Panjang dan rencana kedatangan alat baru,” katanya saat ditemui tim Jelajah Pelabuhan dan Logistik 2025 Bisnis Indonesia, Senin (29/9/2025).
Saat ini, operasional TPK Panjang didukung tiga unit QCC. Ketiga alat itu yang selama ini digunakan oleh TPK Panjang melakukan bongkar muat kapal internasional maupun domestik. Selama ini, kapal internasional yang melakukan bongkar muat di TPK Panjang, dilayani oleh 2 unit QCC.
Nantinya, satu QCC tambahan akan didatangkan dari China pada April 2026. Anang memprediksi, baru pada Mei 2026 alat tersebut bisa beroperasi dengan maksimal. Dengan begitu, kapal internasional akan dilayani menggunakan tiga QCC jika melakukan bongkar muat di TPK Panjang.
“Sehingga dengan adanya penambahan QCC yang baru ini, setidaknya untuk pelayanan kapal internasional ini bisa menggunakan 3 unit QCC [2 unit QCC twin lift dan 1 unit QCC single lift],” katanya.
Dengan begitu, efektivitas waktu bongkar muat juga diprediksi bakal membaik. Sepanjang periode Januari–Agustus 2025, TPK Panjang hanya mampu melakukan bongkar–muat sebanyak 30 box ship hour (BSH) secara rata-rata. Nantinya, dengan hadirnya alat baru, efektivitas bongkar muat diprediksi akan berada di kisaran 40–50 BSH.
