Bisnis.com, SIDOARJO— Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kembali menemukan tiga jenazah akibat runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny sehingga totalnya menjadi 17 orang.
Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit mengatakan ketiga korban tersebut ditemukan setelah melalui proses penghancuran beton dan rangka bangunan menggunakan alat ekstrikasi serta peralatan las. Penemuan korban jiwa ini terjadi pada Sabtu (4/10/2025) pukul 14:35 WIB, pukul 16:15 WIB, dan pukul 17:35 WIB.
“Tim menemukan salah satu bagian tubuh, semuanya di sektor pencarian A4,” ucap Nanang di Sidoarjo, seperti dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan pelaksanaan evakuasi berlangsung secara hati-hati agar tak merusak tubuh korban yang tertimbun material bangunan. Selanjutnya, seluruh jenazah yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
Dengan temuan terbaru tersebut, lanjutnya, total korban reruntuhan mushalla Ponpes Al Khoziny tercatat sebanyak 121 orang, terdiri atas 104 selamat dan 17 meninggal dunia.
Lebih lanjut, hingga Sabtu malam, kata Nanang, alat berat masih terus digunakan untuk mengurangi material reruntuhan di lokasi kejadian yang saat ini mencapai 70%.
Dari hasil pencarian hari keenam, sebanyak 31 korban berhasil dievakuasi dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, sejak Senin (29/9/2025) hingga Sabtu (4/10/2025). Hari pertama enam korban selamat ditemukan, disusul lima korban pada Selasa (30/9/2025), dua di antaranya selamat dan tiga meninggal.
Pada Rabu (1/10/2025), tujuh korban kembali dievakuasi dengan empat selamat dan tiga meninggal. Sehari kemudian evakuasi berlanjut, hingga Jumat (3/10/2025), sembilan jenazah beridentitas sementara Mr. X, juga telah ditemukan. Pada hari keenam, Sabtu (4/10/2025), dua korban tambahan ditemukan dalam kondisi meninggal, serta satu bagian tubuh.
Dengan demikian total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 31 orang, terdiri atas 14 selamat dan 17 meninggal dunia, sebagian korban juga masih dalam proses identifikasi.
