Pasokan Ketat, Harga Daging Global Reli ke Rekor Tertinggi

Pasokan Ketat, Harga Daging Global Reli ke Rekor Tertinggi

Bisnis.com, JAKARTA — Harga daging global mencapai rekor tertinggi baru pada September karena menyusutnya jumlah ternak sapi AS tidak mampu memenuhi permintaan daging sapi yang kuat. Harga daging telah mengalami reli bulanan terpanjang sejak 2021.

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), indeks yang melacak biaya komoditas daging naik 0,7%, menandai kenaikan bulanan kedelapan berturut-turut.

Reli ini sebagian besar didorong oleh daging sapi, dengan jumlah ternak sapi AS mencapai titik terendah dalam beberapa dekade, harga yang lebih tinggi di Brasil, dan kekhawatiran akan hama ulat ulir yang mematikan di Meksiko.

Hal ini mendorong harga komoditas pangan global mencapai titik tertinggi dalam lebih dari dua tahun pada Juli, memicu tekanan inflasi bagi konsumen dan pembuat kebijakan.
Bulan lalu, Bank Sentral Eropa mencatat bahwa harga pangan naik lebih cepat daripada inflasi secara umum, sementara Konsorsium Ritel Inggris mengatakan biaya tenaga kerja dan energi yang lebih tinggi terus menaikkan harga input bagi banyak petani.

“Di AS, persediaan domestik yang terbatas dan perbedaan harga yang menguntungkan terus mendorong impor, terutama dari Australia, di mana harga naik,” kata FAO dalam sebuah laporan, melansir Bloomberg, Jumat (3/10/2025).

Harga daging Brasil juga meningkat, didorong oleh permintaan global yang kuat, mengimbangi berkurangnya akses ke AS setelah pengenaan tarif yang lebih tinggi.

Daging merupakan satu-satunya kelompok komoditas pangan utama yang dipantau FAO yang mengalami peningkatan pada September, juga didorong oleh harga daging domba yang lebih tinggi.

Indeks pangan secara keseluruhan sedikit menurun, dengan harga biji-bijian, minyak sayur, susu, dan gula yang semuanya turun.