Polres Bojonegoro Turun Tangan Usut Tuntas Dugaan Keracunan Massal Siswa Kedungadem

Polres Bojonegoro Turun Tangan Usut Tuntas Dugaan Keracunan Massal Siswa Kedungadem

Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro langsung bergerak dan bertindak tegas mengusut tuntas insiden dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Kedungadem. Insiden ini terjadi usai para siswa menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Sejumlah pihak terkait telah dimintai keterangan oleh aparat.

Kapolres Bojonegoro, AKBP Afrian Satya Permadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi lapangan secara langsung ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), lokasi penyedia menu MBG.

Langkah konkret kepolisian tidak hanya berhenti pada pengecekan lokasi. AKBP Afrian menegaskan, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengambil sampel seluruh menu MBG. Sampel ini selanjutnya dikirimkan dan diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Bojonegoro.

“Kami langsung melakukan cek ke tempat tersebut, mendampingi dinkes untuk pengambilan sampel guna dikirimkan ke laboratorium kesehatan daerah,” tegas AKBP Afrian, Kamis (2/10/2025).

Polisi lulusan Akpol tahun 2006 ini menambahkan, timnya juga telah melakukan klarifikasi terhadap berbagai pihak yang dianggap bertanggung jawab dan memiliki wewenang. Tindakan itu, kata AKBP Afrian, merupakan bagian dari upaya kepolisian untuk mengungkap biang kerok di balik kejadian keracunan massal di Kecamatan Kedungadem.

“Melakukan klarifikasi terhadap para pihak yang berwenang di SPPG. Selain itu, juga mengklarifikasi Dinkes dan Kepala Sekolah setempat,” jelas Eks Sekpri Wakapolri ini.

Kondisi Siswa Membaik dan Sudah Dipulangkan

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati, mengabarkan kondisi terkini para korban. Seluruh siswa yang sempat dilarikan ke Puskesmas Kedungadem kini sudah berangsur membaik dan telah diizinkan pulang ke rumah masing-masing.

Peristiwa ini paling banyak berdampak pada siswa SMAN 1 Kedungadem, dengan total 22 siswa sempat dirawat di Puskesmas, 50 ditangani di UKS, dan 61 siswa tidak masuk karena sakit. Beberapa siswa dari SDN Tumbrasanom (4 siswa) dan MTs Plus Nabawi (6 siswa) juga dilaporkan sakit.

“Semua siswa yang dirawat di puskesmas saat ini sudah pulang. Kondisinya membaik,” ujar Ninik Susmiati.

Penyebab Pasti Masih Menunggu Hasil Lab

Meskipun para korban sudah pulang, Ninik mengakui bahwa penyebab pasti keracunan massal ini belum bisa dipastikan. Indikasi bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari makanan, air, alat makan, hingga kondisi lingkungan di sekolah maupun dapur SPPG.

“Kasus seperti ini tentu banyak kemungkinan penyebabnya. Karena itu, semua sampel makanan, peralatan makan, dan air sudah kami bawa untuk diperiksa di Labkesda Dinkes Bojonegoro,” pungkasnya. [lus/suf]