JAKARTA – Di tengah tren global yang semakin digerakkan oleh SUV dan crossover, BMW menegaskan tidak akan meninggalkan sedan yang selama ini menjadi identitas merek. Anggota dewan BMW, Jochen Goller, menekankan bahwa sedan masih memiliki tempat penting bagi konsumen di berbagai pasar.
“ICE dan mesin konvensional tidak akan pernah hilang. Tidak pernah. Perusahaan ini tidak akan meninggalkan bentuk yang telah membangun mereknya.” ujarnya, dikutip dari Cartoq, Jumat, 3 Oktober.
Untuk menjaga eksistensi sedan, BMW mengembangkan tiga platform inti. Pertama, Neue Klasse, yang menjadi basis mobil listrik murni seperti generasi terbaru iX3. Platform ini didesain khusus untuk efisiensi aerodinamika, distribusi bobot seimbang, dan perangkat lunak terkini.
Kedua, platform mesin pembakaran murni untuk segmen entry level, menyasar kawasan dengan infrastruktur pengisian daya terbatas. Ketiga, platform multi energi yang fleksibel, bisa digunakan untuk EV maupun mesin bensin turbo, khususnya bagi model berukuran besar.
Melalui strategi ini, BMW berusaha menjaga karakter sedan, baik yang bertenaga listrik maupun konvensional, agar tetap konsisten dengan ciri khas brand. Teknologi yang disebut “Heart of Joy” juga diperkenalkan, yakni sistem kontrol terpusat yang membuat pengalaman berkendara mulai dari respons kemudi hingga karakter suspensi tetap terasa seperti BMW, apa pun jenis mesinnya.
BMW melihat sedan masih relevan, terutama di pasar yang mengutamakan kenyamanan dan status, sekaligus menawarkan efisiensi aerodinamika yang sulit ditandingi SUV. Dengan memanfaatkan tiga platform inti, BMW juga dapat menjaga efisiensi produksi, mengurangi kompleksitas, serta menyesuaikan strategi dengan kondisi tiap wilayah.
Langkah ini menjadi jawaban BMW terhadap dinamika industri otomotif. Di satu sisi, merek asal Jerman itu ingin berinvestasi pada mobil listrik, tapi mereka tetap mempertahankan mesin pembakaran untuk pasar yang belum siap sepenuhnya menuju elektrifikasi.
Kenapa Masih Pertahankan Sedan?
SUV memberikan volume dan margin keuntungan bagi banyak produsen mobil. Meskipun demikian, sedan tetap penting di wilayah-wilayah yang bentuknya bergengsi dan pembeli menginginkan mobil cruiser jalan raya yang lebih rendah dan senyap.
Sikap BMW menunjukkan bahwa mereka melihat permintaan yang stabil untuk format ini dalam jangka panjang, meskipun pangsa pasarnya lebih kecil dari sebelumnya. Sedan listrik yang dibuat berdasarkan Neue Klasse juga membantu pasar yang menginginkan siluet tradisional dengan emisi nol.
Kemasan baterai, efisiensi aerodinamis, dan ruang kabin dapat disesuaikan tanpa kehilangan tampilan tiga kotak, atau desain sedan klasik BMW yang memiliki tiga bagian tubuh terpisah yang jelas: kap mesin, ruang penumpang, dan bagasi
Ada juga sudut pandang manufaktur. Menggunakan tiga platform inti mengurangi kompleksitas dibandingkan dengan menjalankan banyak basis terpisah. Komponen bersama, elektronik umum, dan perangkat lunak standar dapat memangkas biaya dan mempercepat peluncuran.
Hal itu memungkinkan BMW mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke dalam teknologi daripada mempertahankan daftar platform yang panjang. Keselamatan, infotainment, dan bantuan pengemudi dapat diluncurkan di berbagai ukuran dan powertrain tanpa memecah pengalaman atau menggandakan upaya rekayasa.
