Sidoarjo (beritajatim.com) – Musibah robohnya bangunan tiga lantai milik Lembaga Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali mencatatkan kabar duka. Pada hari kelima pasca-kejadian, jumlah korban meninggal dunia bertambah, dan proses evakuasi korban pun terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Pantauan di lokasi kejadian menunjukkan adanya tiga unit ambulans yang keluar dari halaman pesantren. Tim SAR berhasil mengevakuasi dua santri yang sebelumnya tertimbun reruntuhan bangunan. Kedua korban tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di area wudhu musala pesantren.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk segera mengangkat puing-puing yang menutup akses. Harapan kami, evakuasi korban bisa lebih cepat dilakukan,” ujar Direktur Operasi Basarnas Pusat, Bramantyo, saat ditemui di Posko SAR Gabungan, Jumat (3/10/2025).
Bramantyo menambahkan bahwa petugas telah berhasil mengevakuasi dua jenazah santri dan langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Hingga saat ini, menurut data yang dihimpun oleh Basarnas, musibah ini telah menelan korban jiwa dengan total tujuh orang meninggal dunia. Sementara itu, 103 orang berhasil selamat dan sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit terdekat. Total korban yang terlibat dalam kejadian ini mencapai 110 orang.
Proses evakuasi sendiri melibatkan lebih dari 500 personel dari berbagai tim SAR dan relawan. Selain itu, tim juga menggunakan 300 kantong jenazah, 30 unit dump truck, 30 unit ambulans, dan lima alat berat untuk mengangkat puing-puing bangunan yang masih menutupi area evakuasi. Seluruh peralatan ini akan dioperasikan secara bertahap sesuai dengan perkembangan kondisi lapangan.
Seiring berjalannya waktu, upaya penyelamatan dan evakuasi terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan lebih banyak korban yang masih terjebak. Tim SAR gabungan terus bekerja keras, berusaha memastikan agar setiap titik yang berpotensi menyimpan korban tertimbun bisa segera ditemukan dan dievakuasi.
Dalam situasi penuh kesedihan ini, masyarakat turut memberikan dukungan moral dan material untuk korban yang selamat dan keluarga yang ditinggalkan. Semua pihak berharap agar proses evakuasi berjalan lancar dan tidak ada lagi korban jiwa yang jatuh. [isa/suf]
