Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang berakhirnya masa golden time 72 jam, Tim SAR gabungan menggelar asesmen terakhir untuk menentukan langkah pencarian korban tertimbun reruntuhan bangunan tiga lantai dan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Asesmen ini dihadiri Forkopimda Provinsi Jawa Timur, perwakilan wali santri, serta sejumlah pihak terkait. Salah satu agenda utama pembahasan adalah keputusan penggunaan alat berat yang hingga kini masih menjadi pertimbangan.
Kepala Kantor SAR Surabaya sekaligus On Scene Commander (OSC), Nanang Sigit, menegaskan bahwa golden time berakhir pada pukul 16.00 WIB, Kamis (2/10/2025). “Pukul 4 sore, tepat 72 jam sejak hari Senin. Itu batas golden time,” ujar Nanang.
Ia menambahkan, hingga memasuki hari keempat pencarian belum ada penambahan korban yang berhasil ditemukan. Karena itu, asesmen terakhir ini akan menentukan langkah teknis berikutnya, termasuk penggunaan alat berat.
“Hasil assessment terakhir baru akan diputuskan, apakah menggunakan alat berat atau tidak,” jelasnya.
Pantauan beritajatim.com di lokasi menunjukkan lima unit alat berat sudah terparkir di sekitar area Ponpes Al Khoziny, menunggu keputusan resmi tim.
Alat Berat siaga di PP Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Data sementara dari Tim SAR Gabungan mencatat hingga Kamis (2/10/2025) terdapat 108 korban dalam tragedi ini. Dari jumlah tersebut, 18 orang berhasil dievakuasi, lima di antaranya meninggal dunia. Sementara sisanya mampu menyelamatkan diri sendiri.
Namun, hingga kini diperkirakan masih ada puluhan korban yang terjebak di bawah reruntuhan, sehingga keputusan penggunaan alat berat menjadi krusial dalam upaya evakuasi lanjutan. (rma/ted)
