Kisah Haru Haical, Santri Ponpes Al-Khoziny yang Berhasil Diselamatkan Tim SAR dari Reruntuhan

Kisah Haru Haical, Santri Ponpes Al-Khoziny yang Berhasil Diselamatkan Tim SAR dari Reruntuhan

Bisnis.com, SURABAYA – Seorang santri yang menjadi korban peristiwa ambruknya bangunan empat lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, ditemukan dalam kondisi selamat dan telah berhasil dievakuasi petugas SAR gabungan, Rabu (1/10/2025) pada sekitar pukul 15.10 WIB.

Santri yang berhasil dievakuasi tersebut dikabarkan bernama Syehlendra Haical R. A. (13). Sebelumnya, Haical beserta seorang korban lainnya, Yusuf (16) sempat terekam kamera Tim Rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, yang sedang melakukan proses evakuasi.

Berdasarkan rekaman video yang kemudian diunggah di media sosial hingga menjadi perbincangan warganet, terlihat tangan dan tubuh salah seorang korban tersebut tertimpa di antara reruntuhan bangunan.

Terdengar pula seorang petugas Rescue DPKP Kota Surabaya yang tengah berkomunikasi dengan dua orang korban tersebut. Petugas itu pun tak lupa memberi semangat agar anak-anak itu dapat bersabar untuk menunggu proses evakuasi hingga selesai.

Berdasarkan data yang diterima hingga Selasa (30/9/2025) kemarin, Yusuf telah berhasil dievakuasi terlebih dahulu oleh petugas pada Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 01.58 WIB.

Kepala Sub Bagian Humas RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Perdigsa Cahya pun membenarkan bahwa Haical langsung menjalani perawatan medis oleh tim dokter di ruang IGD rumah sakit tersebut. 

“Betul, [Haical] masih dalam penanganan,” ucap Cahya kepada awak medua, Rabu (1/10/2025). 

Saat ini, Cahya pun membeberkan bahwa Haical sedang menjalani pemeriksaan rontgen untuk melihat kondisi terkini dari organ-organ tubuhnya. 

“Sedang di-rontgen sekarang untuk dicek,” sebut Cahya. 

Salah seorang santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Syehlendra Haical (13 tahun) yang berhasil selamat dan telah dievakuasi petugas dari reruntuhan bangunan yang ambruk. (Dok. Command Center 112 Surabaya)

Diberitakan sebelumnya, Petugas SAR gabungan dikabarkan berhasil mengevakuasi dua korban dari reruntuhan bangunan empat lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10/2025) siang.

Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas),  Marsda TNI Mohammad Syafii.

“Saya sampaikan berkat doa dari seluruh masyarakat Indonesia hari ini, sesuai yang saya sampaikan ada 15 titik yang bisa kita deteksi dan alhamdulillah dua korban telah terevakuasi. Mohon dukungan dari semuanya tadi secara teknis kita sudah sampaikan bagaimana proses evakuasi dan mudah-mudahan cuaca bagus kita tetap bisa melanjutkan dari titik-titik yang sudah kita berikan tanda,” ungkap Syafii kepada awak media di lokasi, Rabu (1/9/2025).

Syafii menjelaskan, dari dua korban yang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan hari ini, sebanyak satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara, satu orang lainnya dikabarkan dalam kondisi selamat. Keduanya dievakuasi petugas dari sektor satu atau A1, yang terletak di sisi depan bangunan yang ambruk.

“Satu kondisi sudah meninggal dunia dan satu alhamdulillah [selamat], mudah-mudahan pada saat tadi kita serah terimakan dengan tim medis. Mudah-mudahan yang bersangkutan cepat pulih dan sembuh sehat kembali karena, seperti yang kita sampaikan bahwa satu nyawa sebenarnya merupakan aset bangsa yang tidak bisa dinilai,” paparnya.

Syafii juga menyebutkan seorang korban yang selamat dan berhasil dievakuasi dari zona A1 bangunan ambruk tersebut terdeteksi sebelumnya dalam kondisi kesadaran berwarna merah dan masih bisa berinteraksi. 

“Iya, jadi yang kita temukan dari kondisi zona merah, tapi kita masih bisa berinteraksi,” pungkasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, hingga Rabu (1/10/2025) pukul 16.20 WIB, total sebanyak 104 korban berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk. Sebanyak 91 orang menjalani evakuasi mandiri, sedangkan 13 korban dievakuasi oleh petugas SAR gabungan. Dari 13 korban yang dievakuasi itu, sebanyak empat orang dinyatakan meninggal dunia.