Ponorogo (beritajatim.com) – Upaya evakuasi sarang tawon gung atau lebah madu hutan di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Ponorogo berakhir dengan insiden. Dua petugas pemadam kebakaran (Damkar) Ponorogo dan seorang jurnalis mengalami sengatan lebah saat sarang berukuran besar itu dimusnahkan.
Laporan berawal dari keresahan warga. Sarang tawon yang menempel di pohon mangga milik Bu Kasmi berada sangat dekat dengan rumah. Bahkan, sebelum dievakuasi, sudah ada seorang lansia tersengat hingga mengalami panas dingin selama tiga hari.
“Ada sarang tawon itu sangat meresahkan, ada sekitar 4 rumah yang diganggu. Sudah ada sekitar 1 bulan, tapi tidak ketemu sarangnya. Setelah kelihatan, saya langsung laporkan ke Damkar. Respon mereka sangat cepat,” ungkap Mardiantoro, warga setempat, ditulis Senin (29/9/2025).
Saat mendatangi lokasi, petugas menemukan sarang dengan ukuran cukup besar. Diperkirakan usianya mencapai lima hingga enam bulan. Kondisi itu membuat evakuasi tidak mudah.
Awalnya, petugas Damkar mencoba metode manual dengan memanjat pohon. Namun ketinggian dan posisi sarang yang sulit, dijangkau membuat cara tersebut tak memungkinkan. Akhirnya, petugas menggunakan cara penyemprotan foam atau busa dari sabun cuci untuk melumpuhkan koloni tawon.
“Di sini ada tawon hutan, orang Jawa bilang tawon gung. Mau kita evakuasi secara manual ternyata tidak bisa dijangkau. Akhirnya kita gunakan foam busa untuk memusnahkan sarang tersebut. Sempat ada 2 petugas tersengat di tangan. Tawon ini cukup berbahaya karena ukurannya sedang sampai besar,” jelas Anang Adi Kartika, salah satu petugas Damkar Ponorogo.
Saat proses evakuasi berlangsung, ratusan tawon yang marah menyerang siapa pun di sekitarnya. Dua petugas Damkar dan seorang jurnalis yang tengah meliput kejadian ikut menjadi korban sengatan. Meski demikian, kondisi ketiganya tidak sampai membahayakan. Setelah berhasil dilumpuhkan, sarang yang berisi ratusan larva itu dibawa petugas ke tempat aman jauh dari permukiman warga. (end/kun)
