Kejar Net Zero Emission, ASDP Uji Coba Penggunaan Biodiesel B50

Kejar Net Zero Emission, ASDP Uji Coba Penggunaan Biodiesel B50

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan jasa pelayaran pelat merah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tengah melakukan uji coba penggunaan bahan bakar biodiesel B50 pada armadanya. Hal itu seiring dengan target pemerintah untuk mengimplementasikan penggunaan bahan bakar biodiesel itu pada 2026 mendatang.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menerangkan saat ini, pihaknya sudah mengimplementasikan B30 dan kini secara bertahap telah beralih ke B40. 

Dengan begitu, ASDP mengaku telah secara perlahan-lahan mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap bahan bakar fosil. Penggunaan biodiesel ini juga sejalan dengan rencana ASDP untuk turut berkontribusi terhadap pencapaian target net zero emission.

“Sejalan dengan program pemerintah, ASDP telah mengimplementasikan B30 dan kini beralih ke B40 di sejumlah armada, termasuk yang melayani lintasan Merak–Bakauheni,” katanya kepada Bisnis, Senin (29/9/2025).

Pasalnya, jalur pelayaran Merak–Bakauheni menjadi salah satu jalur pelabuhan terpadat yang berada di bawah wilayah ASDP. Sepanjang tahun berjalan 2025, total pergerakan di kedua pelabuhan ini mencapai 19,2 juta penumpang dan lebih dari 4,1 juta unit kendaraan dari berbagai golongan.

Sebagai pelabuhan dengan gerbang masuk Pulau Sumatra dari Jawa, dan sebaliknya, penggunaan energi ramah lingkungan di kedua pelabuhan ini dinilai menjadi langkah strategis untuk memastikan posisi ASDP terhadap target net zero emission.

Bahkan, ASDP juga tengah melakukan uji coba penerapan B50. Hal itu sejalan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang tengah melakukan roadtest terhadap penggunaan bahan bakar biodiesel ini.

Kementerian ESDM semula menargetkan B50 akan diimplementasikan pada 2026. Namun, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, saat ini pihaknya masih mempersiapkan upaya uji jalan pada kendaraan, mobil, alat berat tambang hingga alat dan mesin pertanian. Dengan begitu, implementasi B50 pada Januari 2026 diprediksi belum bisa berlangsung sepenuhnya.

Namun, hal itu tidak menyurutkan niat ASDP untuk menggunakan bahan bakar dengan campuran biodiesel 50% ini. Pasalnya, ke depan, ASDP bakal melakukan pengembangan armada baru dengan konsep ramah lingkungan.

“ASDP tengah melakukan kajian teknis dan uji coba untuk mendukung penerapan B50 pada 2026. Kami menyiapkan infrastruktur, penyesuaian mesin kapal, serta kolaborasi dengan kementerian terkait untuk memastikan transisi berjalan mulus,” katanya.

Tidak hanya demi cita-cita net zero emission, rencana penerapan B50 juga disinyalir bakal berdampak pada pola operasional dan biaya ASDP. Bahkan, secara jangka panjang, penggunaan bahan ramah lingkungan disebut memberikan efisiensi energi dan citra positif bagi perusahaan yang menerapkan keberlanjutan.