Kenyamanan dan Kepastian Waktu Jadi Prioritas Utama ASDP

Kenyamanan dan Kepastian Waktu Jadi Prioritas Utama ASDP

Bisnis.com, MERAK – Aspek kenyamanan dan kepastian waktu menjadi prioritas utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. Upaya peningkatan layanan kian gencar dilakukan ASDP seiring visi mereka menghubungkan masyarakat dan pasar antarpulau di Indonesia.

Sepanjang paruh pertama 2025, ASDP telah melayani hingga 3,07 juta penumpang dengan 3,98 juta kendaraan. Hal itu menunjukkan kebutuhan yang besar dari masyarakat dalam melakukan perjalanan antarpulau. Oleh karena itu, ASDP juga tengah berupaya untuk meningkatkan fasilitas mereka demi memberikan pelayanan yang lebih baik ke depan.

Di jalur penyeberangan Merak–Bakauheni misalnya, ASDP kini telah memiliki dermaga untuk kelas eksekutif. Dermaga eksekutif yang diresmikan pada 2019 itu memberikan layanan yang ter-upgrade dibandingkan dermaga reguler.

Di Pelabuhan Merak, dermaga eksekutif memiliki pemandangan yang berbeda dibandingkan enam dermaga reguler lainnya di pelabuhan tersebut.

Saat baru memasuki dermaga eksekutif, penumpang segera disuguhkan dengan keberadaan Mal Sosoro. Selain berfungsi sebagai tempat perbelanjaan, mal itu juga menyediakan ruang tunggu layaknya ruang tunggu bandara. Para penumpang yang menggunakan jasa eksekutif, kini tidak lagi berpanas-panasan untuk menanti giliran mereka berlayar.

Mal tersebut juga langsung terhubung dengan kapal yang bakal mengangkut penumpang. Terutama, penumpang yang tidak membawa kendaraan, jalur khusus untuk memasuki kapal adalah melalui ruang tunggu di Mal Sosoro dengan access bridge.

Namun, selain meningkatkan infrastruktur, ASDP melalui dermaga eksekutif, juga tengah berupaya memastikan ketepatan waktu para pengguna jasa. GM ASDP Cabang Merak Syamsudin menerangkan, armada yang beroperasi di dermaga eksekutif memiliki waktu tempuh maksimal 60 menit. Dengan begitu, para penumpang bisa memastikan waktu ketibaan mereka di pelabuhan selanjutnya.

“Jadi waktu perjalanan kami itu bisa menempuh waktu kurang lebih 60 menit,” katanya saat ditemui Bisnis di Pelabuhan Merak, Minggu (28/9/2025).

Tidak hanya itu, armada yang berlayar di dermaga eksekutif juga memiliki aturan untuk bersandar di dermaga dengan waktu maksimal 20 menit. Dengan begitu, selepas melakukan bongkar muat, armada harus segera melakukan perjalanan.

“Yang sangat kami kedepankan adalah waktu,” tegasnya.

Tidak hanya soal waktu, armada ini juga dilengkapi dengan fitur marine evacuation system slide (MESS) yang memungkinkan penumpang untuk melakukan evakuasi dengan cara merosot ke air. Dengan begitu, ketika proses evakuasi terpaksa dilakukan, penumpang tidak perlu melompat dari deck kapal ke dalam air.

Tidak hanya itu, armada ini juga dilengkapi dengan inflatable liferaft (IRL) sebanyak 24 buah dan 2 buah sekoci bermotor untuk memastikan keselamatan penumpang.

Kini, dermaga eksekutif memiliki empat kapal yang tengah beroperasi, seiring dengan terbatasnya dermaga eksekutif yang telah terbangun di kedua pelabuhan. Namun, rencana penambahan dermaga eksekutif terbuka ke depannya seiring dengan kebutuhan pasar terhadap layanan ini.

Tomy (35) misalnya, memilih untuk menggunakan armada eksekutif lantaran pertimbangan tenaga dan waktu. Pasalnya, dia mesti melakukan perjalanan lanjutan ke Palembang, yang masih berjarak 387 kilometer dari tempatnya berlabuh di Pelabuhan Bakauheni.

Alhasil, moda transportasi yang memakan waktu yang lebih singkat dipilih untuk menghemat tenaga. Meskipun hal itu berarti dia harus merogoh kocek yang lebih besar untuk menggunakan armada eksekutif.

“Karena kami butuh waktu singkat dan cepat. Kalau lama, kami lelah juga di perjalanan,” katanya singkat, Minggu (28/9/2025).

Perihal kenyamanan, Tomy tidak banyak berkomentar. Ini adalah kali pertamanya menggunakan moda transportasi laut. Namun, sejauh ini, dia mengaku pengalamannya dengan ASDP tidak buruk.

“Lumayan nyaman sih, layanannya juga bagus,” tambah dia.

Senada, Amir (55) juga lebih memilih menggunakan armada eksekutif selama lebih dari tiga kali dia bepergian setiap tahunnya menggunakan moda transportasi laut. Kenyamanan menjadi alasan utama Amir memilih layanan ini.

Amir bercerita, meskipun harus merogoh kocek yang lebih besar dibandingkan perjalanan menggunakan armada reguler, dirinya tidak masalah, lantaran grup perjalanannya sudah berusia lanjut.

“Yang penting kalau bagi saya itu kenyamanan, keamanan, dan kebersihan,” katanya, Minggu (28/9/2025).

Melalui upaya-upaya lanjutan, manajemen ASDP tengah berupaya mengakselerasi strategi quick win sebagai upaya pemulihan korporat yang terukur. Hal itu bakal dilakukan melalui kolaborasi lintas fungsi guna memberikan dampak yang nyata.

Dengan begitu, ASDP pede untuk menutup 2025 dengan capaian yang positif sekaligus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.