Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menjelaskan kembali makna sejati atau arti dari politik saat menghadiri penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Senin (29/9/2025).
Menurut Prabowo, hakikat politik sejatinya adalah keinginan memperbaiki kehidupan rakyat, bukan sekadar perebutan kekuasaan.
“Arti politik adalah keinginan untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Itu arti yang murni. Tetapi karena manusia penuh dengan nafsu, maka sering dipahami negatif, seolah politik hanya perebutan kekuasaan dengan segala cara,” ujarnya.
Prabowo menegaskan bahwa kekuasaan dalam sistem demokrasi harus datang dari rakyat secara sukarela.
“Rakyat harus memberi kekuasaan secara legowo, ikhlas. Baru penerima kekuasaan wajib menggunakannya searif-arifnya, sejujur-jujurnya, dan sepenuhnya bekerja untuk rakyat. Dengan begitu, suatu negara bisa berhasil,” katanya.
Lebih lanjut, dia mencontohkan, negara yang berhasil adalah negara di mana rakyat hidup dalam kecukupan dan kemakmuran dirasakan secara merata. Hal itu, menurutnya, harus menjadi tujuan bersama bangsa Indonesia.
Lebih jauh, Prabowo menekankan pentingnya konsistensi terhadap sistem demokrasi yang telah disepakati.
Presiden Ke-8 RI itu menutup dengan menegaskan bahwa kesetiaan pada demokrasi dan kedaulatan rakyat adalah fondasi utama untuk membawa Indonesia menuju negara yang berhasil.
“Pelaku demokrasi adalah partai-partai politik. Kedaulatan rakyat diwujudkan melalui pemilihan umum dan pemilihan daerah. Ini konsensus, ini keputusan politik. Kalau kita ingin berhasil, kita harus patuh pada keputusan rakyat,” tandas Prabowo.
