Yogyakarta (beritajatim.com)– Meta Ayu Puspitantri, istri diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, akhirnya angkat bicara setelah tiga bulan kepergian sang suami.
Dalam konferensi pers di kafe kawasan Ngeksigondo Yogyakarta, Sabtu (27/9/2025), Meta mengaku masih sulit menerima kenyataan pahit tersebut.
“Rasanya masih seperti mimpi, meski saya tahu ini kenyataan,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia mengenang Arya Daru sebagai pribadi penyabar yang selalu mampu meredakan amarah dan memberi solusi menenangkan.
Meta juga menyampaikan, dari sosok suaminya ia belajar pentingnya menjaga ucapan agar tidak menyakiti orang lain. “Itu yang terus saya pegang,” ujarnya.
Kisah Persahabatan Sejak Usia 10 Tahun
Meta menceritakan perjalanan panjang hubungannya dengan Daru. Mereka pertama kali bertemu saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Meta yang baru pindah ke SD Serayu 2 langsung bersahabat dengan Daru.
“Pagi sampai siang kami ketemu di sekolah, sore sering sepedaan bareng,” kenangnya.
Hubungan itu berlanjut hingga remaja. Saat SMP, Daru kerap menyempatkan waktu menemuinya.
“Alhamdulillah sampai akhir rumah tangga kami tanpa konflik,” ucap Meta
Permintaan Keadilan
Meta menyampaikan pihaknya sangat berharap agar Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri, dan Menteri Luar Negeri memberikan perhatian penuh pada kasus ini. Meta berharap mereka mampu membantu untuk mempermudah dalam pengusutan kasus kematian sang suami sehingga kasus tersebut mendapatkan titik temu
“Mas Daru begitu berharga bagi saya, anak-anak, keluarga, dan teman-temannya. Kami ingin kebenaran terungkap secara transparan,” tegasnya.
Misteri Kematian Masih Menggantung
Arya Daru ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2025). Ia diketahui berasal dari Sleman, DIY, dan bertugas di Jakarta. Kematian diplomat muda ini sempat diwarnai spekulasi bahwa Daru pernah berniat bunuh diri. Namun, pihak keluarga melalui kuasa hukum membantah keras isu tersebut.
“Tidak benar. Pada 2013, Daru justru sedang bertugas di Myanmar menangani kasus perdagangan manusia bersama LPSK,” jelas kuasa hukum keluarga, Dwi, dalam pernyataan di Jakarta (16/9/2025).
Menurutnya, pencarian Daru di situs terkait bunuh diri kala itu semata-mata untuk memahami pola pikir korban, bukan karena keinginan pribadi.
Kasus kematian Arya Daru hingga kini masih menjadi misteri. Pihak keluarga berharap ada penyelidikan menyeluruh demi menemukan titik terang. [aje]
