Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan adanya tren kenaikan jumlah lowongan kerja di sektor informasi dan teknologi (IT), sedangkan sektor perbankan dan finansial cenderung menurun.
Kepala Pusat Pasar Kerja Kemnaker Surya Lukita Warman menyampaikan bahwa hal ini dipengaruhi oleh fluktuasi permintaan tenaga kerja dari sisi perusahaan yang dihimpun oleh Kemnaker sepanjang awal tahun hingga awal September ini.
“Kalau dilihat trennya pada April, Juli, dan Agustus banyak yang meminta tenaga kerja di sektor IT,” kata Surya dalam media briefing di Gedung Pusat Pasar Kerja Kemnaker, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025).
Berdasarkan data yang dipaparkannya dari situs Pasar Kerja Kemnaker, lowongan kerja sektor IT pada Maret 2025 tercatat sebesar 7.437, lantas mengalami tren penurunan menjadi 3.230 pada April, ke angka 3.074 per Mei, dan ke titik terendah 2.287 lowongan per Juni tahun ini.
Namun, jumlah lowongan kerja IT yang tercatat dalam portal Kemnaker tersebut kembali meningkat ke angka 7.073 pada Juli 2025, dan mencapai angka tertinggi 9.593 pada Agustus.
Sementara itu, permintaan tenaga kerja sektor perbankan dan finansial konsisten mengalami penyusutan sejak Maret 2025 yang mencatatkan angka 3.022 lowongan.
Secara berurutan, lowongan kerja yang tercatat pada sektor ini turun ke 2.773 pada April, melandai ke 2.462 pada Mei, menyentuh 2.035 pada Juni, serta pada Juli dan Agustus masing-masing mencapai 1.859 dan 1.463 lowongan.
“Seperti ini kita bisa melihat di sektor finansial lowongan pekerjaan trennya agak turun. Cuma yang IT tadi naik,” ujar Surya.
Apabila dikelompokkan berdasarkan lapangan usaha, Kemnaker mencatat lowongan pekerjaan sektor perbankan dan layanan finansial menjadi yang terendah dengan jumlah 15.114 lowongan sejak awal tahun ini. Lapangan usaha dengan lowongan terbanyak ialah industri pengolahan dengan jumlah 96.477.
Dengan adanya portal Pasar Kerja di situs Kemnaker ini, dia memandang bahwa masyarakat dapat menganalisis ketersedian lapangan kerja secara langsung. Surya pun berharap agar masyarakat dapat mengakses lowongan pekerjaan dengan lebih mudah.
Dalam perkembangan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah orang yang belum mendapat pekerjaan atau menganggur di Indonesia mengalami peningkatan pada Februari 2025 dibanding Februari 2024.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, sebanyak 7,28 juta orang atau 4,76% dari total angkatan kerja pada Februari 2025 sebanyak 153,05 juta orang.
“Jumlah orang menganggur 7,28 juta orang. Dibanding Februari 2024, per Februari 2025 jumlah orang menganggur meningkat 83.000 orang yang naik 1,11%,” kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (5/5/2025).
