Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney menyinggung pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB yang dinilainya penuh kekuatan dan inspirasi.
Hal ini disampaikannya saat kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Kamis (25/9/2025).
“Kami bangga membangun hubungan tersebut dengan mereka yang menyambut tantangan baru dengan harapan dan optimisme yang didasarkan pada keyakinan yang teguh pada solidaritas semua orang,” katanya.
PM Carney menyebut kunjungan tersebut sebagai sebuah momen bersejarah yang menandai babak baru dalam hubungan Indonesia–Kanada.
“Presiden Prabowo, terima kasih telah memberi penghormatan kepada kami, terima kasih telah memberi penghormatan kepada kami dengan kunjungan Anda ke Kanada hari ini. Merupakan suatu kebahagiaan bagi kami untuk menyambut Anda, delegasi Anda,” ujar Carney.
Dalam pidatonya, Carney menegaskan bahwa di tengah gejolak sistem perdagangan global, Kanada memandang Indonesia sebagai mitra strategis.
Carney menegaskan bahwa penandatanganan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) menjadi perjanjian dagang bilateral pertama Kanada dengan negara Asean. Perjanjian ini disebutnya sebagai langkah tepat untuk memperkuat fondasi perdagangan kedua negara.
“Rekan-rekan, sahabat, ini adalah kesepakatan yang tepat, di waktu yang tepat, dengan mitra yang tepat. Ini adalah pasar ekspor terbesar kami, pasar ekspor terbesar Kanada di Asia Tenggara,” ujarnya.
Selain kerja sama ekonomi, PM Carney juga menekankan pentingnya kolaborasi Indonesia dan Kanada dalam bidang pertahanan dan keamanan. Menurutnya, kedua negara memiliki visi bersama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan maupun dunia.
Dalam penutup sambutannya, PM Carney kembali mengutip pernyataan Prabowo di PBB mengenai komitmen terhadap sistem multilateral.
“Saya akan mengutip pernyataan Anda kemarin, komitmen Anda, komitmen Anda terhadap tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hanya hak istimewa segelintir orang, tetapi hak semua orang,” pungkasnya.
