Momen Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, dari Gebrak Meja hingga Dapat "Standing Ovation" Nasional 24 September 2025

Momen Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, dari Gebrak Meja hingga Dapat "Standing Ovation"
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 September 2025

Momen Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, dari Gebrak Meja hingga Dapat “Standing Ovation”
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto kembali mengisi kekosongan Indonesia setelah absen selama 10 tahun di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Selasa (23/9/2025).
Sidang Umum ke-80 PBB menjadi momen kembalinya Presiden Republik Indonesia yang hadir langsung di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS).
Prabowo menjadi kepala negara ketiga yang diberi kesempatan berpidato dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB tersebut, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump.
Apa saja momen Prabowo dalam Sidang Umum PBB tersebut? Berikut rangkuman dari Kompas.com:
Dalam forum tersebut, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia mendukung penuh
two state solution
dalam menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.
Prabowo menegaskan, Palestina harus segera merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara.
“Saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka. Namun kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan serta keamanan Israel,” ujar Prabowo.
Hanya lewat
two state solution
atau solusi dua negara, perdamaian dan kemerdekaan untuk Palestina dapat terwujud. Prabowo yakin tidak akan ada kebencian dan kecurigaan lagi jika solusi dua negara ini diterapkan.
“Hanya dengan demikian kita dapat mewujudkan perdamaian yang sejati, perdamaian yang nyata, tanpa kebencian, tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara ini,” ujar Prabowo.
“Dua keturunan Nabi Ibrahim harus hidup dalam rekonsiliasi, perdamaian, dan harmoni. Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama, kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia. Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi ini,” sambungnya.
Sidang Umum PBB juga menjadi momen Prabowo untuk menyampaikan sejumlah pencapaian Indonesia.
Salah satunya pencapaian cadangan beras dan gabah Indonesia yang tertinggi sepanjang sejarah, yaitu mencapai 4 juta ton. Angka ini adalah yang tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia.
Dia pun mengungkapkan keinginannya untuk mengekspor beras ke negara-negara lain yang membutuhkan, termasuk Palestina.
Bahkan, Indonesia disebutnya sudah mampu swasembada beras dan tengah membangun rantai pasok pangan yang tangguh. Begitu pun berinvestasi dalam smart agriculture untuk memastikan ketahanan pangan tersebut.
“Kami yakin dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menjadi negara hijau, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menceritakan rencana Indonesia membangun tanggul laut raksasa (giant sea wall) sepanjang 480 kilometer sebagai salah satu bentuk mengatasi perubahan iklim (climate change).
Pembangunan tanggul laut ini, kata Prabowo, menandakan bahwa Indonesia memerangi perubahan iklim bukan dengan slogan semata, melainkan tindakan.
Indonesia, kata Prabowo, tidak punya pilihan lain selain membangunnya dalam waktu dekat karena perubahan iklim.
“Mungkin butuh waktu 20 tahun. Tapi, kita tidak punya pilihan. Kita harus mulai sekarang,” ujar Prabowo.
Dalam forum tersebut, Prabowo tampak berapi-api dan penuh semangat saat menyampaikan pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB.
Terdapat delapan momen Prabowo terpantau sampai menghentakan tangannya ke meja mimbar yang ada di Markas PBB.
Hentakkan meja pertama Prabowo terjadi ketika dirinya berbicara mengenai Indonesia yang pernah merasakan pahitnya penjajahan.
Prabowo menyampaikan, rakyat Indonesia ditindas oleh penjajah di Tanah Air mereka sendiri. Dia menyebut, rakyat Indonesia saat itu diperlakukan lebih hina daripada anjing.
Selanjutnya, Prabowo menghentakkan meja untuk kedua kalinya ketika menyampaikan perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Selain itu, Indonesia juga tengah berjuang dalam mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan.
Hentakkan meja selanjutnya terjadi ketika Prabowo memamerkan Indonesia sebagai salah satu penyumbang terbesar Pasukan Penjaga Perdamaian PBB.
Prabowo menghentakkan meja keempat kalinya ketika menekankan tujuannya sebagai pemimpin Indonesia. Ia mengaku akan mengeluarkan rakyat Indonesia dari jurang kemiskinan.
“Tujuan kami jelas, yaitu mengeluarkan seluruh warga negara kami dari kemiskinan. Dan menjadikan Indonesia sebagai pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air,” ucap Prabowo.
Kemudian, Prabowo menghentakkan meja ketika melihat banyak negara yang mulai mengakui Palestina. Indonesia sangat berbesar hati dengan peristiwa tersebut, di mana negara-negara terkemuka di dunia telah memilih untuk berpihak pada sejarah.
“Memilih sisi sejarah yang benar, jalan moral yang luhur, jalan kebenaran, jalan keadilan, jalan kemanusiaan, menjauhi kebencian, mengatasi kecurigaan, dan menghindari penggunaan kekerasan. Penggunaan kekerasan akan menghasilkan kekerasan. Tidak ada satu negara pun yang dapat menindas seluruh komunitas umat manusia,” tegas Prabowo.
Hentakkan meja keenam datang ketika Prabowo mengakui bahwa sebuah negara mungkin lemah jika bertindak secara individu.
Ketujuh, Prabowo menghentakkan meja saat menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap ‘two state solution’ dalam konflik Palestina dan Israel.
Hentakan terakhir dilakukan Prabowo ketika dia mengajak semua agama untuk bersatu sebagai keluarga.
“Mari kita berjuang menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para leluhur kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan,” imbuh Prabowo.
Tepuk tangan mewarnai pernyataan Prabowo ketika berpidato dalam forum tersebut. Setidaknya, terhitung ada delapan kali tepuk tangan, termasuk
standing ovation
di akhir pidato Prabowo.
Dalam beberapa kesempatan, pidato Prabowo pun mendapat apresiasi dari para pemimpin dunia dan delegasi yang hadir.
Salah satu momen riuh tepuk tangan terdengar saat Prabowo mengutip pemikiran klasik Thucydides dan menegaskan pentingnya keadilan bagi semua bangsa.
“Thucydides pernah memperingatkan, yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang harus mereka tanggung. Kita harus berdiri untuk semua, baik yang kuat maupun yang lemah. Kekuatan tidak bisa dijadikan kebenaran. Kebenaranlah yang harus menjadi kebenaran,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan.
Selain itu, gema tepuk tangan di Markas PBB juga terekam usai Prabowo menyatakan dukungan penuh untuk Palestina.
Tak hanya sekali, pidato Prabowo soal Palestina kembali mendapat tepuk tangan dari para delegasi, khususnya saat Prabowo menekankan jaminan hak semua pihak.
“Untuk menutup, saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina,” tegas Prabowo.
Terakhir, tepuk tangan meriah kembali bergema saat Prabowo mengakhiri pidatonya. Bahkan, ada sejumlah delegasi melakukan berdiri untuk mengapresiasi atau standing ovation kepada Prabowo.
Pidato Prabowo di PBB ditutup dengan ajakan untuk melanjutkan perjalanan kemanusiaan yang telah dirintis para pendiri bangsa.
“Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para pendahulu kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan. Terima kasih,” tutup Prabowo.
Sebagai informasi, Sidang Umum PBB pada 23 September 2025, dibuka dengan laporan dari Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres. Lalu, Presiden Sidang Umum ke-80 PBB, Annalena Baerbock membuka forum tersebut.
Tema dari sesi general debate yang bakal diisi dengan pidato dari 16 Kepala Negara itu adalah ”
Better together: 80 years and more for peace, development and human rights
”.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.