Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) bakal segera membuka rute Halim—Palembang seiring dengan pemetaan rute domestik lainnya yang profitable atau menguntungkan.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Reza Aulia Hakim mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengkaji rute penerbangan domestik yang dianggap menguntungkan, utamanya rute dari bandar udara Halim Perdanakusuma.
“Saat ini kami melakukan beberapa kajian, khususnya di rute-rute yang memang memiliki pangsa pasar baik dan juga kami lihat akan profitable. Terutama khususnya tadi kami sempat mention kita akan fokus bagaimana mengembangkan Halim,” tuturnya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Senin (22/9/2025).
Sepanjang semester II/2025 pun, Garuda telah membuka dua rute baru, yakni Jakarta—Samarinda dan Halim—Denpasar.
Reza berujar bahwa pemilihan rute akan dilakukan dengan peninjauan sejumlah rute-rute lama yang sebelumnya ditutup pada tahun lalu, maupun sebelum Covid-19. Apabila dinilai menguntungkan, Garuda akan mengaktifkan kembali rute atau menambah frekuensi penerbangan.
Meski demikian, Reza enggan menyampaikan rute mana saja yang sedang dikaji, maupun yang sudah ditetapkan akan dibuka kembali.
Sementara saat ditanya rencana ekspansi rute internasional, Reza menegaskan bahwa Garuda masih akan fokus pada pangsa pasar domestik dengan market share yang cukup besar.
Terlebih, adanya permintaan masyarakat—khususnya pelaku bisnis—untuk membuka lebih banyak rute dan penerbangan dari Bandara Halim yang lebih dekat dari pusat kota ketimbang Soekarno—Hatta.
“Banyak permintaan juga dari masyarakat bagaimana kami bisa menambah penerbangan di Halim,” tambahnya.
Di samping penambahan rute, sepanjang Januari hingga Juni tahun ini pun Garuda telah melakukan penutupan sejumlah rute. Namun, Reza tetap enggan memerinci rute mana saja yang telah ditutup.
“Tentunya kami masih dalam kajian [penutupan rute] dan kita sifatnya maskapai sangat-sangat dinamis ya melihat bagaimana kondisi pasar ataupun perkembangan competition di masing-masing rute,” ujar Reza.
Hingga Juni 2025, Garuda tercatat mengoperasikan 70 rute, yaitu 50 rute domestik dan juga 20 internasional dengan 52 destinasi. Ketersediaan armada pun terus meningkat usai turun signifikan karena pandemi Covid-19.
Per September 2025, tercatat sebanyak 78 armada yang beroperasi. Hingga akhir tahun ini, rencananya terdapat penambahan dua armada lagi, sehingga total 80 armada.
Sementara sampai dengan 2029 atau dalam kurun waktu lima tahun mendatang, Garuda menargetkan penambahan total 100 armada baru untuk mendukung kinerja perusahaan pelat merah tersebut.
