Pasuruan (beritajatim.com) – Misteri penemuan mayat pria membusuk di lereng Gunung Arjuno akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Aji Santoso (42), warga Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Identitas korban dipastikan setelah keluarga mendatangi RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong. Mereka mengenali jenazah dari pakaian, susunan gigi, dan tas pinggang yang masih melekat di tubuh korban.
Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, membenarkan bahwa korban sudah lama dinyatakan hilang. “Korban berpamitan terakhir pada 29 Agustus 2025 untuk mendaki Gunung Arjuno seorang diri,” jelasnya.
Menurut keterangan keluarga, Aji Santoso meninggalkan rumah tanpa kabar sejak akhir Agustus. Pihak keluarga bahkan sempat melakukan pencarian ke pos pendakian, namun namanya tidak terdaftar.
Saksi pertama yang mengenali korban adalah Wiji Sari, adik kandung Aji Santoso. Ia memastikan mayat tersebut adalah kakaknya setelah melihat pakaian dan ciri-ciri gigi korban.
Saksi lain, Nurul Huda, juga menegaskan hal serupa. Ia mengenali tas pinggang yang dibawa korban, karena barang itu adalah pemberiannya.
Selain itu, saksi Abd. Mukmin mengaku sempat mendengar kabar korban berpamitan naik ke Gunung Arjuno. Bahkan ia menduga keberangkatan korban berkaitan dengan ritual atau kebiasaan lelaku ilmu Jawa.
“Dari keterangan keluarga, korban memang berangkat mendaki tanpa teman, melalui jalur terobosan yang tidak resmi,” tambah Joko. Hal ini membuat keberadaan korban sulit dilacak sejak awal.
Jenazah Aji Santoso ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan dengan kepala tinggal tengkorak. Evakuasi membutuhkan waktu dua jam karena medan yang terjal di lokasi penemuan.
Kini jenazah telah dibawa ke rumah keluarga di Malang untuk proses pemakaman. “Kami turut berduka dan mengimbau agar pendakian selalu dilakukan melalui jalur resmi untuk menghindari kejadian serupa,” pungkas Joko. (Ada)
