Pacitan (beritajatim.com) – Empat korban pembacokan brutal di Dusun Drono, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Darsono Pacitan. Mereka adalah Miskun (60), Miswati (40), Arga (10), dan Eki Azrista (27).
Kepala IGD RSUD dr. Darsono Pacitan, dr.Netty Nurnaningtyas,membenarkan bahwa seluruh korban dibawa ke IGD tidak lama setelah kejadian dan langsung mendapat penanganan medis.
“Keempat pasien saat ini dalam kondisi sadar. Namun dua diantaranya mengalami patah tulang dan membutuhkan tindakan operasi,” jelas dr. Netty, Minggu (21/9/2025) pagi.
Berdasarkan data medis, Miskun mengalami cedera kepala ringan dan patah tulang scapula. Sementara Miswati, mantan istri pelaku, mengalami cedera cukup parah dengan patah tulang di beberapa bagian tangan, termasuk patah terbuka radius ulna sinistra.
“Keduanya dijadwalkan menjalani operasi ortopedi (ORIF) pada Senin (22/9/2025) apabila kondisi umum memungkinkan,” jelasnya.
Sedangkan Arga, bocah 10 tahun, dan Eki, mengalami cedera kepala ringan. Hingga kini tim medis gabungan terus memantau kondisi korban. “Untuk Arga dan Eki, kami lakukan observasi ketat di ruang perawatan,” imbuh dr. Netty.
Seperti diketahui, Seorang pria bernama Wawan (45), warga Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, membacok mantan istrinya beserta anggota keluarga menggunakan senjata tajam jenis sabit.
Aksi brutal itu menewaskan satu orang di lokasi kejadian serta menyebabkan empat lainnya mengalami luka berat. Korban meninggal diketahui bernama Timi (50), warga setempat. [tri/aje]
