Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim bergerak cepat memberikan bantuan kepada Nasikah (74), seorang lansia yang kisahnya sempat viral pada awal Juli 2025 lalu. Mbah Nasikah, panggilan akrabnya, kini akan menerima PKH Plus dari Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur.
”Sebelumnya Mbah Nasikah sempat mendapat PKH dari pemerintah pusat, namun sudah berhenti sejak 2023. Kami segera bantu agar beliau mendapat PKH Plus dari dana APBD Jatim,” ujar Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani, Rabu (17/9/2025).
Kabid Rehabilitasi Sosial (Resos) Dinsos Jatim, Muchamad Arif Ardiansyah, menambahkan bahwa kondisi Mbah Nasikah saat ini memang memprihatinkan. Ia tinggal sebatang kara di kamar kos 2×4 meter persegi dengan biaya sewa Rp500.000 per bulan. Meskipun begitu, anak dan kerabatnya tetap rutin menjenguk dan menjaga.
Arif menjelaskan, Mbah Nasikah tak bisa berjalan karena penyakit pengapuran yang dideritanya sejak dua tahun terakhir. Untuk beraktivitas, ia harus merangkak. Awalnya, ia tinggal bersama anak keduanya, namun karena sering merangkak hingga ke jalan, keluarga akhirnya menitipkan Mbah Nasikah ke panti jompo.
”Oleh panti, Mbah Nasikah malah dikirim ke panti lain di Malang dan akhirnya viral di media sosial. Setelah tahu, kedua anaknya langsung menjemput dan membawanya pulang ke Surabaya. Keluarga kemudian sepakat patungan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari Mbah Nasikah,” jelas Arif.
Atas kondisi ini, Dinsos Jatim akan menyalurkan berbagai bantuan, mulai dari sembako, obat-obatan, pampers lansia, hingga PKH Plus yang menjadi prioritas. Tak hanya itu, Dinsos Jatim juga akan mengusulkan bantuan stimulan usaha produktif bagi anak Mbah Nasikah serta memastikan akses kesehatan beliau terjamin. (tok/ian)
