Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan pembahasan proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa terus berjalan, termasuk dalam hal mencari calon investor.
Dia menyebutkan, pemerintah membuka peluang investasi megaproyek tersebut tidak hanya dengan China, tetapi juga dengan berbagai negara lain.
“Masih terus dibicarakan ya. Kita akan semakin membuka komunikasi, tentu tidak hanya China tapi dengan berbagai negara lain, termasuk investasi yang kita harapkan bisa masuk ke Indonesia untuk proyek besar seperti Giant Sea Wall tersebut,” kata AHY usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto menerima Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Terkait rancangan awal atau blueprint, AHY menegaskan pemerintah akan memadukan desain dalam negeri dengan masukan dari berbagai pihak yang berpengalaman.
“Nanti akan kita kombinasikan dengan kita sendiri, Indonesia juga membuat tentunya, dan kita akan menghadirkan berbagai konsultasi juga dengan berbagai pihak yang punya pengalaman di bidang itu,” ujarnya.
Saat ditanya soal negara mana saja yang sudah diajak berbicara mengenai proyek strategis tersebut, AHY belum memberikan rincian lebih lanjut.
“Nanti saya update lagi ya,” tambahnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani mengatakan proyek Giant Sea Wall menarik perhatian sejumlah investor internasional. Dia mengungkapkan minat investasi datang dari berbagai negara, termasuk China, Eropa, Belanda, hingga Jepang.
“Terbuka kok [investasi], dari China, Eropa, Belanda, dari Jepang. Baik itu dari segi pilot project sampai konstruksinya,” ujar Rosan usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Menurut Rosan, ada dua perusahaan besar asal China yang secara khusus menyatakan ketertarikan untuk ikut serta menggarap megaproyek tersebut.
“Dua company besar dari China mau partisipasi. Mereka sudah sering membuat tanggul laut besar di China. Kita juga diajak lihat tanggul laut di Jepang oleh perusahaan di sana,” jelasnya.
Rosan menambahkan, tindak lanjut atas minat investasi itu kini berada di tangan badan otorita yang mengelola proyek Giant Sea Wall. Terkait tahap konkret, Rosan menyebut sejumlah perusahaan sudah mengirimkan tim untuk melakukan penjajakan.
