Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia menembus rekor tertinggi baru di atas USD 3.600 per ounce pada perdagangan Senin (9/9/2025). Kenaikan harga emas ini dipicu oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga.
Dorongan pemangkasan suku bunga ini datang setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang menunjukkan pelemahan signifikan.
Mengutip CNBC, Selasa (9/9/2025), harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi USD 3.632,51 per ounce, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 0,7% ke USD 3.680,30. Harga logam mulia ini sempat menyentuh level tertinggi USD 3.646,29 per ounce.
Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist Zaner Metals Peter Grant menjelaskan, momentum emas masih berpotensi berlanjut.
“Melemahnya pasar tenaga kerja yang berkelanjutan dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang berlanjut hingga awal 2026 dapat memberikan dukungan berkelanjutan bagi emas batangan,” ujarnya.
Data ketenagakerjaan AS pada Agustus menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat tajam.
Berdasarkan CME FedWatch, pelaku pasar kini memperkirakan peluang 88% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed September ini, serta 12% kemungkinan pemangkasan lebih besar yakni 50 basis poin.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4826293/original/061766900_1715176240-fotor-ai-20240508204951.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)