Selain tarif otomotif, Jepang juga berkomitmen memperbesar impor produk pertanian AS senilai USD 8 miliar per tahun, termasuk beras, jagung, kedelai, pupuk, dan bioetanol.
Pemerintah Jepang juga menyetujui paket investasi besar di AS senilai USD 550 miliar dalam bentuk ekuitas, pinjaman, dan jaminan dari bank-bank milik negara.
Kesepakatan ini memberi Jepang kepastian tarif rendah untuk sejumlah produk strategis, termasuk cip dan farmasi, serta menghapus bea masuk untuk pesawat komersial dan suku cadangnya.
Negosiator perdagangan utama Jepang, Ryosei Akazawa, bahkan terbang ke Washington untuk mendorong percepatan penerbitan perintah eksekutif tersebut.
Bagi Jepang, yang merupakan mitra dagang terbesar kelima AS, kesepakatan ini menjadi jaminan akses dagang yang lebih stabil.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4363973/original/012046500_1679223657-n-beefsteak-a-20171103.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)